Boyolali, Jawa Tengah - Sekelompok teroris masuk ke kantor bupati Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (2/11/2021). Mereka menyandera para pejabat pemerintah kabupaten setempat yang sedang melakukan rapat.
Kawanan teroris tersebut sebelumnya datang berboncengan menggunakan lima sepeda motor serta membawa senjata laras panjang. Mereka langsung masuk ke dalam ruangan rapat dengan mengacungan senjata. Penembakan juga sempat mereka lakukan.
Mereka meminta tebusan berupa uang ratusan juta Rupiah. Beruntung, pasukan Raider Yonif 411 Pandawa Salatiga, Jawa Tengah segera tiba untuk menggagalkan aksi para teroris. Baku tembak pun tak dapat dielakkan. Dalam waktu 20 menit kawanan teroris tersebut dapat dilumpuhkan.
Rangkaian aksi penyanderaan tersebut merupakan simulasi terjadinya gangguan keamanan, utamanya gangguan teroris.
Latihan tersebut disaksikan langsung oleh Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad Mayor Jenderal (Mayjen) TNI AD Andi Muhammad, Bupati Boyolali M. Said Hidayat, Wakil Bupati Wahyu Irawan, serta Forkominda.
Panglima Divisi Infanteri 2/ Kostrad Mayjen TNI AD Andi Muhammad, mengatakan bahwa latihan ini dititikberatkan pada pengaplikasian operasi khusus pembebasan tawanan atau sandera. Latihan ini dilakukan dengan melihat perkembangan situasi atau kondisi di tingkat regional maupun nasional.
“Ada latihan pengamanan di udara maupun penghancuran wilayah darat. Jadi, latihan ini dalam bentuk semua medan melihat perkembangan jaman maupun situasi,” kata Mayjen TNI AD Andi Muhammad.
Pihaknya berharap agar latihan ini dapat menjadi persiapan pengamananan segala bentuk ancaman di dalam maupun di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Latihan ini berjalan satu minggu dan hari ini puncaknya. Kami melihat langsung latihan ini berhasil. Ini sebagai persiapan pengamanan ancaman di NKRI,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengapresiasi pasukan TNI AD yang melakukan latihan di Boyolali.
“Ini merupakan antisipasi gangguan keamanan di Boyolali serta di negara ini. Dan ini bentuk gotong royong antara TNI, pemerintah dan masyarakat untuk keamanan,”tandasnya.(Agus Saptono/Ard)
Load more