Sang petahana mencalonkan diri untuk Aliansi Rakyat, koalisi AKP dan beberapa partai sayap kanan. Selama 20 tahun pemerintahannya, Erdogan adalah perdana menteri selama 11 tahun dan mulai menjadi presiden pada 2014.
Ia memimpin transformasi ekonomi dan kelembagaan Turki pada 2000-an dan awal 2010-an, dilansir dari aljazeera.com. Hal ini membuat Erdogan mendapat banyak pujian dari para pendukung yang mengatakan bahwa kehidupan mereka telah meningkat. Ia juga dipandang telah memperkuat Turki di panggung internasional dengan menumbuhkan pengaruh negara.
Akan tetapi, kesulitan ekonomi Turki selama 18 bulan terakhir telah mengikis popularitas Erdogan. Ia dituduh menindak kelompok oposisi walau pihak pendukung pemerintah mengatakan langkah itu diperlukan sebagai upaya kudeta 2016 dari ancaman “teroris”. Janji-janji Erdogan pada pemilu tahun ini mencakup kelanjutan sistem presidensial, suku bunga rendah, dan Turki yang kuat dan mandiri dengan pengaruh di seluruh wilayah yang lebih luas. Erdogan akhirnya terpilih kembali sebagai Presiden Turki untuk ketiga kalinya dalam pemilu yang berlangsung dua putaran. (bwo)
Load more