Sekadau, Kalbar - Belasan ribu warga, persisnya 16.907 jiwa di Sekadau, Kalimantan Barat menderita akibat banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sekadau mencatat setidaknya 4.713 KK di wilayah Kabupaten Sekadau terendam banjir, Selasa (2/11/2021)
Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Sekadau Matius Jon mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sekadau di beberapa titik lokasi banjir, ketinggian air mengalami kenaikan sekitar 10 cm sampai petang hari akibat banjir kiriman dari daerah perhuluan (Kapuas Hulu, Melawi dan Sintang) dan banjir dari daerah perhuluan Sungai Sekadau.
"Cuaca di kota Sekadau secara visual berawan dan hujan ringan dengan durasi singkat. Namun Berdasarkan kondisi terakhir per tanggal 2 November 2021, khusus di Kabupaten Sekadau, ada 6 Kecamatan, 26 Desa, 4.713 KK atau 16.907 jiwa yang terdampak banjir. Adapun yang mengungsi sebanyak 713 KK atau 2.405 jiwa akibat dampak banjir ini," kata Matius.
Dia juga mengungkapkan Kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau diketahui saat ini ada enam kecamatan. Yakni, Kecamatan Sekadau Hilir, Kecamatan Belitang, Kecamatan Belitang Hilir, dan Kecamatan Sekadau Hulu.
"Sementara untuk Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap belum memberikan data terkait dampak banjir di wilayah tersebut," ungkapnya.
Adapun upaya yang akan dan telah dilakukan oleh BPBD Sekadau saat ini adalah terus memantau situasi banjir dan kondisi warga terdampak, melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di Desa Mungguk dan Desa Sei Ayak I, kemudian pihaknya juga terus melakukan evakuasi dan melakukan penyelamatan bagi warga yang baru terdampak banjir.
"Apabila terjadi sesuatu yang luar biasa seperti tenggelam, kita melakukan pencarian dan pertolongan. Kita juga mengupayakan bantuan kebutuhan dasar bagi korban yang terdampak, meliputi tenda pengungsian, dan pertolongan medis," lanjutnya.
Matius Jon mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kondisi banjir yang semakin memburuk agar penduduk yang berada di dataran rendah dan pinggiran sungai untuk segera melakukan evakuasi bagi barang-barang berharga. Sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan banjir semakin membesar, kerugian dapat diminimalkan.
"Karena berdasarkan ramalan BMKG, untuk dua bulan ke depan itu potensi hujan semakin meningkat, jadi masyarakat kita minta mulai saat ini mulai mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya. (Tut Wuri/act)
Load more