Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Panitia Formula E 2023, Ananda Mikola angkat bicara soal ajang balap mobil listrik dinilai belum siap lantaran masih keteteran mencari sponsor.
Mantan pembalap mobil ini pun sebut persiapan Formula E 2023 sudah matang nyaris 100 persen.
"Persiapannya sudah cukup matang, dalam arti sudah siap, sudah hampir 100 persen, tinggal kalau dari persiapan sirkuitnya kan tinggal tancap-tancap aja atau istilahnya make up," kata dia kepada media, Senin (29/5/2023).
Meski begitu, dia dapat memastikan secara gamblang persiapan sudah mencapai 80 persen dari target
Di sisi lain, Formula E disinggung masih kesulitan mencari sponsor, dan umumnya sponsor gelaran 2023 ini serupa dengan sponsor edisi tahun sebelumnya.
Pemenang Asian F3 ini pun membeberkan sejumlah sponsor yang sudah menjalin kerja sama, mulai dari sektor perbankan, makanan, hingga group holding.
"Mayoritas swasta (sponsor), ada perbankan, terus ada Gulavit perusahaan gula. Jadi sektornya macam-macam," jelasnya.
Kendati demikian, dia masih berharap ada pihak calon sponsor dari BUMN yang turut berinvestasi di ajang Formula E 2023 ini.
"Kalau harapan saya ya BUMN, jadi apa yang saya lihat dari event-event di luar harus ada perusahaan negara yang harus ikut sponsori," pungkas dia.
Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (JakPro) dinilai tidak becus dalam mencari sponsor untuk perhelatan mobil balap listrik atau Formula E yang akan diselenggarakan pekan ini.
Hal ini terjadi lantaran sponsor pada Formula E edisi 2023 serupa dengan perhelatan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta, Ismail turut mengomentari.
Ismail menilai seharusnya PT JakPro selaku penyelanggara dapat lebih optimal dalam mencari sponsor, terlebih tidak lagi diberikan anggaran dari APBD untuk ajang balap ini.
"Seharusnya sekarang ini bisa lebih optimal karena sudah tidak ada hambatan politis," kata Ismail, saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Senin (29/5/2023).
Lebih lanjut, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menyeret nama eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dia mengatakan bahwa dulu kegiatan Formula E 2022 ada hambatan lantaran kental nuansa politik di dalamnya, dan sekarang di masa Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono seharusnya tidak terjadi hal serupa.
"Kalau kemarin boleh jadi ada hambatan politis karena faktor Gubernurnya, sehingga berbagai pihak yang berminat untuk menjadi sponsor menahan diri atau tertahan," jelas dia.
"Nah pertanyaannya kok masih sama seperti kemarin? Apakah karena terlalu mepet waktu yang tersedia atau belum bisa menyajikan satu daya tarik dari pihak JakPro kepada calon sponsor," sambungnya.
Hal ini pula yang menyebabkan harga tiket melambung tinggi lantaran banyak calon sponsor yang tidak berminat investasi di pagelaran ini. (agr/aag)
Load more