Tana Toraja, Sulsel - Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (4/11/2021) terlibat ketegangan dengan warga saat hendak membuka palang pintu menuju objek wisata religi Burake hingga nyaris berujung ricuh.
Pembukaan palang pintu dilakukan pihak Satpol PP akibat maraknya keluhan pengunjung yang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar transportasi ojek hingga bisa tiba di lokasi objek wisata religi Burake, Patung Yesus tertinggi di dunia.
Namun tak sedikit pengunjung baik wisatawan lokal maupun pengunjung dari luar Kabupaten Tana Toraja mengeluhkan tarif yang dipatok para tukang ojek yang mangkal di depan palang pintu. Bahkan kendaraan roda dua maupun empat dilarang masuk dan harus parkir di tempat yang disiapkan warga, membuat beberapa wisatawan terpaksa putar balik karena kecewa.
Bahkan keluhan para wisatawan yang hendak berkunjung ke objek wisata religi Patung Yesus tertinggi di dunia ini, viral di media sosial. Sehingga membuat pengunjung ke lokasi wisata menurun drastis, akibatnya pedagang suvenir yang biasa menjajakan dagangan di areal objek wisata pendapatannya anjlok.
“Saat ini sangat sepi pengunjung, sehingga kami yang berjualan di sini baik warung maupun yang menjual suvenir mengalami penurunan omzet," terang Selfina Kalapadang salah satu penjual suvenir yang mangkal di objek wisata Burake.
Menanggapi keluhan wisatawan, Pemkab Tana Toraja melalui Satpol PP kemudian turun langsung untuk membuka palang. Namun, saat akan membuka portal, warga mengadang petugas sehingga situasi berubah menjadi tegang dan nyaris berujung bentrok.
Beruntung di lokasi juga turun aparat TNI yang mendampingi Satpol PP sehingga dapat menenangkan warga yang tersulut emosi. Namun karena melihat situasi yang tidak terkendali, petugs mengurungkan niatnya untuk membuka portal.
Irwanto, Kasat Pol PP Pemkab Tana Toraja mengatakan, sesuai dengan kesepakatan dengan warga, tarif ojek dari palang pintu ke objek wisata diturunkan dan kendaraan pengunjung di lahan parkir yang disedaiakan warga.
“Sesuai kesepakatan dengan warga, tarif ojek dari palang pintu ke objek wisata dari sepuluh ribu rupiah, turun menjadi lima ribu rupiah, dan kendaraan pengunjung diparkir di tempat yang telah disiapkan oleh warga," ujar Irwanto.
Sementara Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung yang dikonfirmasi perihal polemik yang terjadi di objek wisata religi akan mengambil langkah tegas jikalau ada pungutan dan biaya tambahan di objek wisata yang tidak sesuai dengan aturan pemerintah.
"Kita akan mengambil langkah tegas jikalau ada pungutan dan biaya tambahan diobjek wisata yang tidak sesuai dengan aturan pemerintah," tegas Theofilus Allorerung. (Joni Banne Tonapa/act)
Load more