Jakarta - Calon Tunggal Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjalani fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI, Sabtu (6/11/2021). Di hadapan pimpinan Komisi I, Andika memaparkan visi dan misinya selama kurang lebih lima menit. Setidaknya ada delapan misi yang dia sampaikan bila disetujui menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
"Secara umum ada tiga (misi), menegakkan kedaulatan negara, kemudian mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah," ujar Andika di hadapan anggota dewan.
Andika kemudian mengungkapkan delapan fokus implementasi untuk melanjutkan program para Panglima TNI sebelumnya.
"Dari 15 tugas yaitu satu OMP atau Operasi Militer Perang dan Operasi Militer selain perang, kami ada beberapa fokus. Yang pertama dan yang terpenting bagi saya adalah bagaimana kita itu melaksanakan tugas-tugas TNI ini dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan yang ada," ujar Andika.
Kemudian yang kedua adalah penguatan operasi pengamanan perbatasan darat, laut, dan wilayah udara.
"Ini sudah diatur dan sudah keluar, peraturan Kementerian Pertahanannya pun bahwa memang operasi pengamanan perbatasan ini sesuatu yang harus menjadi fokus dalam hal peningkatan. Peningkatannya bagaimana nanti detailnya," kata Andika lagi.
Lalu fokus implementasi ketiga adalah peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas OMP dan OMSP.
Ke empat adalah peningkatan operasional siber melalui pembangunan dan penguatan Tim Cepat Tanggap Keamanan Siber, serta penguatan kelembagaan, infrastruktur, dan SDM.
"Cyber adalah fokus kami berikutnya karena saat ini memang sudah hadir di mana-mana sehingga kita tidak bisa menghindar dan menurut saya, harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan dengan keperluan lain yang juga sebetulnya penting," tambahnya.
Kemudian untuk intelijen menjadi fokus Andika yang ke lima yakni peningkatan sinergitas intelijen terutama di wilayah konflik melalui peningkatan kapabilitas satuan intelijen, penguatan tata kelola dan koordinasi intelijen.
Fokus ke enam adalah pemantapan interoperabilitas Tri Matra terpadu dalam pola operasi TNI.
"Interoperabilitas di antara angkatan darat, laut, dan udara pun memang harus terus menerus dan semakin sering kita satukan atau kita lakukan semakin tahu kita kelemahan, kekurangan kita, dan bagaimana di dalam kondisi yang masih belum terpenuhi ini kita bisa melakukan operasi bersama dengan tiga angkatan karena itu satu kebutuhan yang tidak bisa dihindari saat ini," paparnya.
Fokus ke tuhjuh dan ke delapan berturut-turut adalah penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif dan reaktualisasi peran diplomasi militer dalam kerangka kebijakan politik luar negeri.
Untuk fokus ke delapan dilakukan dengan memperluas latihan bersama dengan militer negara sahabat secara bergelombang dengan memperhatikan konstelasi geopolitik dan geostrategi sejalan dengan kebijakan luar negeri, serta peningkatan kesiapan satuan TNI sesuai standar internasional.
Setelah pemaparan visi misi yang berlangsung sekitar lima menit itu, rapat dilanjutkan secara tertutup. (act)
Load more