tvOnenews.com - Hasil terawangan Denny Darko soal politik Cawe-cawe Presiden Jokowi dan Anies Baswedan jelang kontestasi politik tahun 2024 semakin banyak geliat dan pergerakan politik dari masing-masing Capres dan Partai Politik.
Kilas balik, koalisi pengusung Anies Baswedan jadi Capres 2024 yakni 'koalisi perubahan untuk persatuan' telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal Calon Presiden 2024.
Elektabilitas Anies pun langsung melejit di kala mengumumkan akan menjadi bakal Calon Presiden (Bacapres).
Tak ketinggalan, Ganjar Pranowo secara resmi telah diusung menjadi Calon Presiden (Capres) 2024 dari PDIP pada ajang Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Denny Darko mengeluarkan kartu tarot Eight of Wands, yang menanggapi soal koalisi perubahan untuk persatuan yang harus dipertanyakan.
"Mau berubah itu dari mana menuju kemana, dan siapa yang akan dirubah dan mengapa harus dirubah," tuturnya yang dilansir dari Youtube Denny Darko.
"Kalaupun harus dirubah artinya apakah akan bisa menjadi lebih baik approval rate dari Presiden Jokowi ini 82 hingga 85 persen, maka jadi pertanyaan gagasan apa yang akan bisa lebih baik lagi dan kalaupun ada mengapa tidak pernah ada beberapa periode sebelumnya," tambahnya.
Maka orang-orang bertanya, kalau ada yang pasti, mengapa harus beli kucing dalam karung lagi.
Presiden Jokowi. (antara)
Adapun Denny Darko mengeluarkan kartu tarot Two of Cups untuk menjawab politik cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi.
Alasannya adalah mantan Walikota Solo itu memiliki approval rate, di mana masyarakat puas dengan apa yang dilakukannya selama ini.
Sedangkan masa era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakhiri periode keduanya dengan konon sekitar 50 persen saja.
"Maka saat itu, kalaupun SBY meng-endorse salah satu calon, maka masyarakat belum tentu mengikuti sarannya," terangnya.
Selanjutnya, pesulap jebolan ajang pencarian bakat televisi ini mengeluarkan kartu Knight Of Cups.
Menurutnya, saat nanti calon Presiden yang tidak mendapatkan restu dari Jokowi, otomatis akan sulit untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
"Sehinga saya pikir pak Jokowi cawe-cawenya gak perlu untuk mensabotase, gak perlu melakukan kriminalisasi, dan ini gak juga terjadi," tuturnya.
"Karena cukup Jokowi mengajak jalan di sawah saja, maka elektabilitasnya langsung akan naik," ungkapnya.
Mantan Dosen Muda ini mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo telah membuktikan bahwa mereka orang yang akan meneruskan pembangunan dan nilai-nilai yang sudah dibangun oleh pak Jokowi.
"Terutama tentang IKN (Ibukota Nusantara) dan juga infrastruktur yang semakin pesat setiap tahunnya dengan banyak alasan," ucapnya.
Di mana termasuk di dalamnya adalah bonus demografi yaitu ledakan penduduk yang akan terjadi di tahun 2030 mendatang. Dan juga renegosiasi Minerba atau hasil bumi dan alam.
Kendati demikian, Denny Darko menyebut bahwa Jokowi hanya tinggal menunjukkan Calon Presiden siapa yang akan didukung dan tidak didukungnya.
"Pak Jokowi tinggal menunjukkan yang mana dan yang tidak didukung otomatis tidak mendapatkan approval rate hingga otomatis terjegal dengan sendirinya," jelasnya.
Menurutnya, ini merupakan hal politik dari Presiden Jokowi sebagai petugas partai, walaupun dipermasalahkan, para Presiden terdahulu pun juga petugas partai.
Anies Baswedan didamping Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan para tokoh politik lainnya. (Julio Trisaputra/tvOnenews)
Begitu pun sejalan dengan Anies Baswedan sekali pun, karena keputusannya akan ditentukan oleh suara partai yang mengusungnya.
Menilik kartu The Fool yang ditunjukkan oleh Denny Darko, menurutnya satu-satunya cara agar Anies Baswedan bisa menang dengan berpindah ke 'gerbong' Presiden Jokowi.
"Mungkin dengan menjadi menjadi wakilnya Ganjar Pranowo, ini mungkin akan sangat dipertimbangkan, atau menjadi wakilnya Prabowo Subianto," ucap Denny. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more