Samarinda, tvOnenews.com - Betapa kagetnya Mely, ibu muda di Samarinda Kalimantan Timur yang mengetahui anaknya balita 3 tahun positif narkoba.
Mely, mengungkap kronologi anaknya yang positif sabu setelah diberi minum tetangganya.
N, balita tersebut disebut meminum air dari botol bekas yang digunakan sebagai alat penghisab sabu (bong).
"Hari ini sudah bisa makan dan tidur. Saya datang ke rumahnya. Setelah saya sampai di sana anak saya haus minta minum, dikasih air itu airnya sisa setengah langsung dikasih ke anak saya untuk diminum," ujar Mely kepada tim tvOne Selasa (13/6/2023).
"Setelah pulang dari rumah tetangga saya, kok anak saya ini udah jam 9 malam gak mau tidur, gak mau makan juga sampe jam 12 malam juga belum tidur masih mau ngoceh-ngoceh dan berlanjut sampai pagi dia tidak mau tidur dan aktif gitu," lanjut Mely.
Menurut penuturannya, Mely memang kerap bermain ke rumah tetangga. Bahkan tak jarang ia meminta minum untuk anaknya jima haus.
Namun ia tak menyangka nasib nahan akan menimpa anaknya kali ini.
"Iya pertama kali. Biasa kalau main di tempat tetangga biasa minta minum gitu, tapi kalau ke tempat tetangga saya tersebut baru pertama kali," ucapnya.
Tingkah aneh anak Mely rupanya dirasakan oleh tetangga sekitar rumahnya.
Bahkan ada yang sampai menegur Mely karena mendengar suara anaknya yang terjaga sampai pagi.
"Jadi ketika sudah Rabu pagi, tetangga saya nanya ke saya kenapa anak saya kedengeran suaranya kok gak tidur ya. Jadi ada curiga kok seperti efek narkoba. Lalu saya cemas jadi saya mencari tahu nomor BNN di media sosial, maksudnya untuk mau tes apa betul yang dikhawatirkan para tetangga terdekat saya," jelas Mely.
Mengetahui tingkah aneh anaknya setelah diberi minum tetangga, Mely mengaku langsung menghubungi orang tersebut.
Awalnya pesan Mely dijawab oleh tetangga tersebut, namun setelah disinggung tingkah aneh balita 3 tahun itu pesan Mely tidak dibalas lagi.
"Tapi sebelumnya itu saya menghubungi lewat WhatsApp tetangga saya yang sudah memberi minum anak saya, saya tanya 'maaf mba air yang mba kasih kemarin itu air apa?' tetangga saya jawab 'itu air yang saya bawa dari warung dari tempat kerja' lalu saya bilang ke dia ini anak saya kok gak mau tidur sampai pagi, gak mau makan juga ini menurut warga ini kayak kena efek narkoba," tuturnya.
"Kemudian tetangga saya tidak membalas pesan saya yang saya kirim, telpon pun tidak diangkat," ceritanya.
Panik takut terjadi apa-apa terhadap anaknya, Mely langsung mencari tahu kontak BNN untuk melaporkan kondisi anaknya.
Hal itu dilakukannya setelah salah satu tetangga yang menyebut anaknya mirip dengan gejala orang yang memakai narkoba.
"Lalu saya mencari tahu nomor BNN di media sosial, saya dapat lalu saya chat nomor tersebut tapi tidak ada respon," kata Mely.
Tak menyerah, lantaran tidak mendapatkan respons dari Mely, ia menuliskan kronologi tersebut di akun Facebooknya.
"Saya curhat di sosial media, setelah saya curhat ada salah satu anggota PRT Samarinda langsung menghubungi saya jadi saya ceritakan mronologinya."
"Karena saya tidak punya uang untuk periksa, kebetulan saya juga tidak bekerja dan saya juga single parent Ketua PRT Samarinda membawa anak saya untuk periksa ke dokter jiwa Samarinda untuk tes urine. Dokter memberitahu bahwa anak saya hasilnya positif," bebernya.
Setelah kabar tersebut ia terima, saat ini diketahui sang tetangga sudah berada di kantor polisi.
"Untuk motif saat ini sih belum tahu pasti karena kan saya masih mendampingi anak saya," lanjut Mely.
Kondisi Balita
Humas RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda mengungkap kondisi terkini balita 3 tahun yang positif sabu.
"Kondisi anak ini saat ini sudah berangsur membaik, sudah mau makan dengan normal tetapi masih tetap kami evaluasi untuk keadaan beberapa hari ke depan," ungkapnya. (ree/muu)
Load more