Bekasi, tvOnenews.com - Nasib malang menimpa seorang perempuan berprofesi sebagai sales promotion girls (SPG) sebuah showroom mobil di Cibubur, Bekasi jadi korban pemerkosaan.
Gadis SPG itu menjadi korban pemerkosaan sekaligus perampokan dua pria berinsial R dan J.
Sang SPG terbuai janji manis pelaku pemerkosaan R dan J yang mengiming-imingi akan membeli satu unit mobil di tempatnya bekerja.
Korban dirudapaksa dalam kondisi mata ditutup lakban dan tangan diikat tali ties.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengungkap kronologi lengkap kasus pemerkosaan dan perampokan SPG tersebut terjadi pada Minggu (11/6/2023).
"Kejadian berawal pada hari Sabtu (10/7/2023) sekitar pukul 01.00 WIB korban dihubungi oleh salah satu pelaku yang mengaku bernama R, tiba-tiba menghubungi korban melalui via WhatsApp. Selanjutnya keesokan harinya pelaku yang mengaku bernama R komentar di status story WhatsApp korban untuk memesan unit mobil," kata Titus kepada awak media, Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Lantas korban pemerkosaan tertarik untuk menemui pelaku yang telah menjanjikannya untuk membeli satu unit mobil yang dijualnya.
Melihat minat korban untuk melakukan pertemuan, pelaku langsung dengan cepat tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk melakukan aksi bejatnya.
Korban dan pelaku pun membuat janji bertemu di kawasan Plaza Cibubur pada 11 Juni 2023 sekira pukul 21.00 WIB.
"Sekitar pukul 21.00 WIB kemudian korban yang pada saat itu sedang berada di Plaza Cibubur berjalan kaki ke pinggir jalan karena pelaku yang mengaku bernama saudara Rian sudah dekat dan pelaku memberitahukan kepada korban bahwa pelaku menggunakan kendaraan mobil Suzuki Ertiga," ungkap Titus.
"Sesampainya korban di pinggir jalan dan pada saat itu lampu merah dalam keadaan berhenti pelaku yang dilihat oleh korban hanya seorang diri membuka kaca mobil sebelah kiri bagian depan sambil memanggil korban. Lalu pelaku mengajak korban masuk ke dalam mobil, kemudian korban masuk ke dalam karena sebentar lagi akan lampu hijau," sambungnya.
Titus menjelaskan saat itu korban hanya melihat pelaku seorang diri di dalam mobil tanpa adanya orang lain yang menumpang.
Saat itu pula korban bertanya kepada pelaku R terkait arah mobil yang membawa dirinya tersebut menjauh dari awal lokasi pertemuan itu.
Pelaku R saat itu mengatakan kepada korban bahwa dirinya mengajak ke suatu tempat karaoke yang berada di daerah Jakarta.
Namun, saat itu korban tak mengetahui jika di bangku belakang mobil ada pelaku J yang tengah mengumpat.
"Selanjutnya setelah mobil berjalan tidak lama pelaku memberhentikan mobil di pinggir jalan dan mengatakan kepada korban akan mengambil uang di ATM. Sedangkan pada saat itu korban tidak melihat di pinggir jalan ATM maupun ruko yang ada mesin ATMnya," ungkap Titus.
"Namun dari belakang tiba-tiba ada yang mendorong kepala korban dari belakang dan langsung membekap korban. Secara bersamaan ada yang membekap mulut dan ada juga yang melakban muka dan tangan korban diikat dengan menggunakan tali tis, lalu korban ditarik secara paksa ke bangku belakang oleh para pelaku," sambungnya.
Usai wajah dilakban hingga tangan terikat, korban pun tak dapat membela diri hingga dengan sadisnya pelaku memerkosanya secara bergilir.
Bahkan, aksi pemerkosaan itu dilakukan para pelaku secara bergilir dengan kondisi mobil tengah berjalan dengan radio yang dinyalakan secara kencang.
"Salah satu dari pelaku berkata 'kamu diam atau enggak kamu saya buat cacat, pilih harta atau nyawa?'. Setelah korban berada di jok belakang kemudian korban diperkosa secara bergantian dalam keadaan telanjang," katanya.
Usai memerkosa korban, pelaku kemudian merampas barang berharga milik SPG tersebut.
Barang berharga yang dirampok pelaku berupa tas berisikan dompet, handphone dan ATM milik korban yang diminta pinnya oleh pelaku.
Saat itu pula dengan sadisnya pelaku menurunkan korban dengan keadaan muka terlakban di kawasan Kemang, Bogor, Jawa Barat.
"Setelah itu korban diturunkan dalam keadaan muka dilakban dan diturunkan di sebuah kebun kosong di daerah Kemang, Bogor. Korban sempat dipukul juga. Barang korban juga diambil, jam tangan, uang dari ATM pin nya diminta secara paksa. Kemudian mereka berhenti di ATM kemudian diambil uangnya Rp500 ribu, kemudian HP," pungkasnya. (raa/muu)
Load more