“Kita sedang cari apakah ini (obesitas) ke arah genetik yang berkontribusi terhadap penumpukan masalah lemak atau bukan. Penumpukan lemak akan mengganggu fungsi organ dan juga imunitas tubuh akan mengalami penurunan untuk melawan infeksi,” ucap dokter Dicky, dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta seperti dikutip dari viva.co.id, Sabtu (17/6/2023).
Selain itu, Dokter Spesialis Gizi, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, kasus Fajri tergolong langka, karena tidak umum untuk ukuran tubuh seseorang. Sebab idealnya, tubuh manusia memiliki respons untuk rasa lapar dan kenyang untuk membatasi asupan agar tidak berlebihan.
“Jadi sebetulnya manusia itu punya respons untuk menjaga rasa laparnya itu tetap seimbang. Namun karena pasien ini banyak tidak bergerak karena kondisinya, sehingga semakin banyak deposit lemak atau timbunan lemak yang tertumpuk dalam tubuhnya,” ungkap dokter Nurul.
Tindakan prevensi dalam hal ini dinilai sulit lantaran ditangani dalam kondisi obesitas yang sudah demikian lanjut.
Pada dasarnya, ia jelaskan, prevensi atau pencegahan obesitas harus dilakukan sebelum menjadi parah. Sayangnya, kasus obesitas kerap dianggap sepele sehingga tak diberi penanganan sejak dini.
“Kalau menurut saya mungkin di awal tidak ada upaya prevensi karena pasien tidak memiliki insight yang baik mengenai gizi,” ujarnya.
Load more