Yogyakarta, DIY - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan 10 kali guguran lava pijar ke arah barat daya. Hingga kini status Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga.
Dari periode pengamatan Selasa (9/11/2021) sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi secara visual tampak jelas, dengan kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100-500 m di atas puncak kawah.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta mengamati guguran lava pijar meluncur sebanyak 10 kali dengan jarak luncur maksimum 1800 meter kearah barat daya.
Dari data seismogram tercatat Gunung Merapi mengalami gempa guguran 63 kali, gempa embusan 1 kali, dan gempa fase banyak atau hybrid 1 kali.
Hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga.
BPPTKG Yogya merekomendasikan bahwa saat ini potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanis dapat menjangkau radius 3 km dari puncak bila terjadi erupsi eksplosif.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanis dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nuryanto/act)
Load more