Surabaya, Jawa Timur - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Polri, dan TNI menggelar apel tanggap bencana untuk mengantisipasi bila terjadi banjir atau longsor. Hal ini dilakukan untuk mengecek kesiapan personel, peralatan, dan transportasi ketika kondisi cuaca yang mulai tidak bersahabat.
Sejumlah pemangku kepentingan di Kota Surabaya menggelar apel tanggap bencana di lapangan Pasar Keling, Surabaya. Apel tanggap bencana ini diikuti ratusan petugas maupun sejumlah elemen masyarakat.
“Apel ini sebagai upaya antisipasi dalam menghadapi bencana. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca sudah masuk musim hujan, bahkan di beberapa daerah sudah terjadi bencana banjir dan longsor. Seperti di Batu dan Gresik,” ujar Camat Tambaksari Ridwan Mubarun.
Selain itu, Ridwan Mubarun mengatakan, apel tanggap bencana ini sebagai upaya mengedukasi masyarakat dalam kesiapan menghadapi bencana.
"Untuk itu sejumlah elemen masyarakat pun dilibatkan. Selain juga mengecek kesiapan alat yang digunakan jika menghadapi bencana atau peristiwa akibat hujan, seperti pohon tumbang atau banjir yang terjadi di sejumlah titik,” imbuh Ridwan
Menariknya, dalam apel tanggap bencana ini ada beberapa peserta yang menggunakan pakaian ala pejuang kemerdekaan. Mereka berbaris rapi bersama peserta lainnnya.
“Ya, ini juga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November. Surabaya ini kan juga dikenal sebagai kota Pahlawan,” ungkap Kapolsek Tambaksar Kompol Muhammad Akhyar.
“Kami berharap, dengan jiwa kepahlawanan, kita semua bisa bergotong royong dan bahu membahu dalam menangani bencana, apa pun bentuknya. Karena itu, kita perlu menggelar apel tanggap bencana,” imbuhnya.
Akhyar menambahkan, kesiapan dan kecepatan petugas pun penting dalam menangani bencana atau kejadian akibat hujan. Hal itu yang ditekankan kepada seluruh personel, agar masyarakat yang tertimpa bencana atau mengalami kendala akibat cuaca merasakan kehadiran petugas yang tanggap dan cepat dalam melakukan penanganan. (Sandi Irwanto/act)
Load more