"Karena memang apa yang dikatakan oleh Panji Gemilang itu aa kita telan bulat-bulat kemudian juga sifatnya juga beberapa itu instruksi makanya saya rasa sekarang juga itu sifatnya instruksi kepada santri ya bukan dimasukkan ke dalam kurikulum," lanjutnya.
"Cuman hal-hal yang kayak gini ini mulai dari salat kemudian pergantian khutbah aja itu mungkin sifatnya instruksi begitu ya," ungkapnya.
Ia dan santri lain pun tidak pernah menanyakan terkait instruksi-instruksi dari Panji Gumilang, mengingat kurangnya informasi dari luar dan juga sosok Panji Gumilang yang merupakan seorang pemimpin.
"Karena jujur ketika kita menjadi santri kita lihat sosok Panji Gumilang itu ya untuk seorang yang perfeksionis sebagai pemimpin, jadi sudah apa yang diucapkan oleh Panji Gemilang kasarnya saya bisa katakan itulah 'sabda' jadi yang kita ikuti aja," kata Reza.
"Selain itu juga karena kan ide-ide Panji Gemilang ini kan cukup brilian ya terutama dalam hal pertanian kah atau perhutanan, perikanan itu cukup brilian dalam hal pembangunan," jelasnya.
"Sehingga cukup masuk akal setiap sesuatu yang dia sampaikan. Jadinya kita ya dengan terbatasnya informasi yang kita dapat di Al Zaytun kemudian juga akses juga kita terbatas terlebih di zaman saya internet tidak seperti zaman sekarang," tutupnya.
Maka dari itu, Reza selaku alumni Ponpes Al Zaytun sendiri berharap kalau almamaternya itu tidak sampai dicabut izin nya.
Load more