Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini Komjen Pol. Agus Andrianto ditunjuk sebagai Wakapolri guna menggantian Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono yang memasuki masa pensiun.
Penunjukan ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor: ST/1339/VI/KEP./2023 yang diterima wartawan pada Senin. Surat itu ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada tanggal 24 Juni 2023.
Dalam surat tersebut, Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono selaku Wakapolri dimutasi sebagai perwira tinggi (Pati) Mabes Polri dalam rangka pensiun.
Kendati demikian, Komjen Pol. Agus Andrianto digantikan dengan Komjen Pol. Wahyu Widada selaku Kabaintelkam. Lantas, bagaimana sepak terjang Wahyu Widada di tubuh Polri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Wahyu Widada sebelumnya menjabat sebagai Kabaintelkam Polri, kini menjabat Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Pol Agus Andrianto yang dipercaya menjadi Wakapolri.
Mutasi tersebut tertuang dalam surat telegram dengan Nomor: ST/1393/VI/KEP./2023 tanggal 24 Juni 2023 yang ditandatangani Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Wahyu Widada merupakan pria kelahiran Sleman, Yogyakarta, 11 September 1969. Dia lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991, satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Sigit dan peraih Adhi Makayasa.
Wahyu Widada mengawali karier di kepolisian sebagai Pama Subdit Poludara Ditsamapta Polri tahun 1992. Wahyu juga pernah menjadi Co Pilot mulai tahun 1994 sampai 1996 dan kemudian melanjutkan pendidikan di PTIK.
Setelah lulus pada 1998, karir Wahyu semakin moncer, dia beberapa kali menjabat beberapa posisi penting, singkatnya, pada tahun 2018 dia dipercaya menjabat Wakapolda Riau, setahun berselang dia diangkat menjadi Kapolda Gorontalo.
Namanya kerap jadi sorotan saat Wahyu Widada menduduki posisi Kapolda Aceh. Sejak dilantik pada 2 Februari 2020, beberapa kasus narkoba berhasil diungkap.
Kemudian hingga Desember 2020, jajaran Polda Aceh telah menangani 1.543 kasus dengan jumlah tersangka mencapai 2.144 orang, 62 diantara wanita.
Sedangkan barang bukti (BB) Narkoba yang diamankan ada 469,5 kilogram sabu, 1,5 ton ganja serta 138 ribu butir ekstasi. Selain itu personil Ditnarkoba Polda Aceh juga menemukan 83,3 hektar ladang ganja.
Wahyu juga memimpin pemusnahan 10 hektare ladang ganja yang terletak di pegunungan Aceh Besar, pengungkapan mafia penjual organ harimau hingga sisik trenggiling senilai Rp 6,3 miliar.
Wahyu pernah menjadi sosok penting di balik suksesnya Jenderal Sigit melewati proses uji kelayakan dan kepatuhan atau fit and proper test calon Kapolri tahun 2021 lalu.
Dia kala itu dipercaya Sigit menjadi tim naskah. Saat itu Wahyu ikut andil dalam menyusun makalah berjudul 'Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif-Responsibilitas-Transparasi Berkeadilan' yang dibacakan Sigit saat fit and proper test pada Rabu, 20 Januari 2021 lalu. (aag)
Load more