Jakarta, tvOnenews.com - Miris, telah ditemukannya puluhan wanita menggugurkan janinnya di Rumah Aborsi Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dalam kurun satu bulan ini. Kasus tersebut pun telah diungkap oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya.
Bahkan, pihak kepolisian menggerebek sebuah rumah yang diduga menjadi tempat aksi tidak berprikemanusiaan itu di kawasan Jalan Mirah Delima, Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin kepada tvOnenews.com, Rabu (28/6/2023).
Selain itu, dia juga jelaskan, rumah aborsi tersebut diketahui telah beraksi sejak satu bulan lebih lamanya.
"Dari pengakuan sementara, pelaku bahwa selama kurun waktu 1 bulan," kata Komarudin kepada awak media, Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Komarudin menuturkan selama kurun waktu sebulan pelaku mengaku telah menerima puluhan pasien wanitanya.
Para wanita itu dengan sendirinya rela menggugurkan janin yang tengah dikandungnya itu di rumah aborsi tersebut.
"Dari pengakuan sementara, pelaku bahwa selama kurun waktu 1 bulan, sudah kurang lebih sekitar lima puluhan wanita yang sudah menggugurkan kandungan di sini melakukan aborsi," ungkapnya.
- Ditemuakan 3 Wanita Terkapar Tak Berdaya sewaktu Penggerebekan
Pihak kepolisian menggerebek sebuah rumah yang dijadikan praktik aborsi di kawasan Jalan Mirah Delima, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Saat penggerebekan berlangsung pihak kepolisian mendapati empat orang wanita di lokasi tersebut.
Naasnya, tiga diantaranya telah terkapar tak berdaya usai mengugurkan janin yang tengah dikandungnya di rumah aborsi tersebut.
"Ditemukan 3 orang pasien ya inisial J, AS, RV dan IT. Dimana 3 orang baru saja selesai melaksanakan tindakan sedang beristirahat karena masih pendarahan dan 1 orang sedang baru mau akan dilakukan (aborsi)," kata Komarudin kepada awak media, Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Sambung Komarudin jelaskan, pihaknya meringkus tujuh orang sekaligus saat melakukan penggerebekan rumah aborsi itu.
Menurutnya, dari ketujuh orang yang diamankan pihaknya diantaranya seorang wanita yang merupakan eksekutor praktik aborsi.
"SN wanita seaku eksekutor," kata Komarudin kepada awak media, Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Lanjutnya menceritakan, bahwa pelaku SN tak bekerja sendiri dalam mengeksekusi pasien yang melakukan aborsi.
Kemudian, SN dibantu oleh seorang asisten berinisial NA yang mencari pasien untuk melakukan aksi aborsi.
"SN dibantu oleh NA, NA ini yang mensosialisasikan mencari termasuk sebagai asisten di rumah ini," ungkap Komarudin.
Selain itu, pihaknya turut mengamankan seorang sopir pejemput pasien aborsi ilegal tersebut.
"Satu orang laki-laki inisial SM selaku pengemudi antar jemput," ungkapnya.
Tak hanya itu, saat penggerebekan berlangsung pihak kepolisian turut mendapati empat orang wanita pasien aborsi.
"Pasiennya inisial J, AS, RV dan IT," ungkapnya. (raa/aag)
Load more