Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy buka suara soal kasus yang marak dibicarakan banyak orang yakni Ponpes Al Zaytun.
Menurut Eks Ketua PP Muhammadiyah ini ada dua urusan terkait kasus Ponpes Al Zaytun.
"Pertama, sisi hukum. Sisi hukum Bapak Wapres sudah menginstruksikan kepada Bapak Menko Polhukam dan juga Menag untuk melakukan penelisikan dan juga memperhatikan laporan dari masyarakat kalau tidak salah sudah ditindaklanjuti Polri," ujar Muhadjir Effendy, saat ditemui usai Salat Idul Adha 1444 Hijriah, di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023).
Sementara yang kedua, Ponpes Al Zaytun ini berurusan dengan ranah pendidikan.
"Di sana itu saya kira sudah tidak sekadar ponpes, namun kan di sana banyak santri yang harus kita selamatkan masa depan pendidikannya," kata Muhadjir Effendy.
Oleh karena itu, Muhadjir Effendy mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak kementerian/lembaga yang terkait seperti Kementerian Agama.
"Kebetulan saya sekarang dan jabat sebagai (Plt) Menteri Agama, karena Pak Menteri sedang dalam urusan haji, maka dalam waktu secepatnya akan saya koordinasikan," pungkas dia.
Sebelumnya, di sela-sela saat mengunjungi Pasar Palmerah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan permasalahan Pondok Pesantren Al Zaytun.
Jokowi sudah memerintahkan Menkopolhukam dan Menteri Agama untuk mendalami kasus ini. Presiden Jokowi juga membantah soal isu adanya orang Istana yang melindungi Ponpes Al Zaytun.
"Saya dong?! Istana? hahaha enggak lah enggak," ungkap Presiden Jokowi pada awak media.
Pernyataan senada dilontarkan oleh Moeldoko, selaku Kepala Kantor Staf Kepresidenan. Ia dengan tegas membantah kabar yang menyebut dirinya menjadi pelindung Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Moeldoko mengakui, sempat mengunjungi Pondok Pesantren Al Zaytun untuk memberikan ceramah kebangsaan.
“Saya tidak tahu persis yang terjadi secara utuh di dalam, tapi yang saya lihat bahwa norma-norma kebangsaan berjalan di sana, Indonesia Raya selalu dinyanyikan dalam kesehariannya, tapi saya hanya melihat bahwa nilai-nilai kebangsaan Pancasila dan seterusnya selalu dibicarakan di sana,” jelasnya. (agr/aag)
Load more