tvOnenews.com - Kelompok doa Pohon Persekutuan mengunjungi Pondok Pesantren yang dipimpin Panji Gumilang, Al Zaytun pada hari kesaktian Pancasila 1 Juni 2023 kemarin.
Video kunjungan dari Kelompok doa Pohon Persekutuan itu diunggah di kanal Youtube resmi Ponpes Al Zaytun yakni Al Zaytun official pada tanggal (29/6/2023).
Pada kesempatan tersebut, kelompok ini mengatakan kalau mereka merupakan organisasi gereja yang dibentuk oleh Tuhan sejak 28 tahun yang lalu.
"Pohon Persekutuan, kelompok doa yang dibentuk oleh Tuhan sendiri 28 tahun lalu. Namanya Tuhan sendiri yang kasih namanya pohon persekutuan," kata Chyntia salah satu anggota kelompok doa Pohon Persekutuan.
Mereka mengaku kalau kelompok doa tersebut bergerak berdasarkan tutunan langsung Tuhan dengan anggota dari berbagai gereja di Indonesia.
"Anggotanya dari berbagai organisasi gereja tapi kami bukan bentuk organisasi tidak tidak berbadan hukum juga tapi langsung Tuhan yang tuntun, Tuhan yang bentuk setiap hari, harus kemana, harus bagaimana, ketemu dengan siapa, itu semua dalam tuntunan Tuhan," lanjutnya.
Diketahui kunjungan mereka ke Al Zaytun merupakan keinginan dari salah satu anggota mereka yang memiliki ketertarikan terhadap Ponpes Al Zaytun.
"Kalau rencana dari kami sendiri tidak ada, tetapi ada salah satu dari anggota kami itu punya satu apa ya ketertarikan untuk ke tempat ini bukan karena viral atau apa nggak karena kami selalu mau melangkah atas kehendak Tuhan," terangnya.
"Nah, dua minggu lalu kalau nggak salah ada yang punya kerinduan ayo kita melangkah ke tempat ini ya, dalam doa ternyata memang waktu tempat cara itu milik Tuhan inilah hari yang pas menurut Tuhan untuk berkunjung," lanjutnya.
Bahkan setelah pertemuan dengan pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang anggota Kelompok Doa Pohon Persekutuan ada beberapa kemiripan dalam prinsip antara Al Zaytun dengan kelompok doa mereka.
"Jadi kembali lagi membuktikan, ternyata bukan agama yang menyelamatkan seseorang tapi bagaimana hubungan pribadi kita dengan Sang Pencipta yang tadi dikatakan tadi kan tidak berbicara soal agama," ungkapnya.
Pada kunjungan tersebut, para anggota dari Pohon Persekutuan mengatakan meskipun melakukan kunjungan dengan waktu yang singkat, namun mereka mengaku sangat terkesan dengan Ponpes Al Zaytun.
"Kesannya dari tempat tersembunyi ini, Tuhan akan menyatakan hal-hal yang luar biasa walaupun kita tidak sama-sama tidak tahu tapi percaya sesuatu yang murni dari Tuhan itu selalu disembunyikan tapi dampaknya sampai kepada kekekalan," ungkap Chyntia.
Para anggota dari kelompok doa Pohon Persekutuan yang menyambangi Ponpes Al Zaytun mengaku sangat terkesan dengan penyambutan yang dilakukan oleh pengurus Al Zaytun.
"Kesannya luar biasanya saya merasa ya kami disambut walaupun pastinya tidak ada yang mengenal kami tapi kami disambut tanpa curiga dan dianggap sebagai kayak Duta atau sebagai orang yang luar biasa jadi itu penyambutan yang seakan-akan itu," Kata David Hendrawan Anggota Pohon Persekutuan.
Hal yang sama pun dirasakan oleh anggota Pohon Persekutuan lainnya yakni Adityo Stefanus yang mengatakan kalau penyambutan yang diberikan oleh pengurus Al Zaytun sangatlah luar biasa.
"Luar biasa juga untuk semua penyambutan semua yang seperti yang lain juga katakan kita yang enggak pernah saling mengenal tapi diperlakukan dengan ya betul-betul sambutan yang sangat luar biasa," kata Adityo Stefanus.
Pondok Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tengah mendapatkan sorotan dari masyarakat Indonesia setelah serangkaian kontroversi dalam ibadah yang terjadi didalamnya viral di media sosial.
Satu persatu kontroversi serta keanehan dalam beribadah di Ponpes Al Zaytun pun mulai terungkap dan menuai kritikan publik pasalnya hal tersebut dinilai menyimpang dari ajaran agama Islam.
Berawal dari viralnya sebuah video di media sosial yang menunjukan momen saat ibadah salat Idul Fitri 1444 H di Ponpes Al Zaytun dimana terlihat jemaah wanita dan lelaki di satu shaf salat yang sama.
Dari situ satu persatu kontroversi dalam beribadah yang terjadi d Ponpes Al Zaytun mulai terungkap ke masyarakat.
Masyarakat sempat dihebohkan oleh berbagai potongan video yang menunjukan para santri melantunkan Salam Kristen yang dipimpin oleh Panji Gumilang selaku pemimpin Ponpes Al Zaytun, sampai Azan nyeleneh yang dilakukan di Ponpes tersebut.
Tak hanya itu, ketika Idul Fitri dia juga pernah membawakan khutbah dengan mengutip ayat Injil.
Bahkan diketahui pemimpin Ponpes Al Zaytun yakni Panji Gumilang pernah meragukan keabsahan Alquran hingga menyuruh para santrinya untuk membaca Alkitab.
Terkait berbagai kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun menjadi perbincangan di masyarakat, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya membentuk tim investigasi.
Tim investigasi yang dibentuk oleh Ridwan Kamil ini bertujuan untuk menelusuri segala permasalahan yang terjadi di dalam Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang itu. (akg)
Load more