tvOnenews.com - Ken Setiawan, salah satu mantan pengikut Panji Gumilang, kini sudah bertekad untuk membongkar taktik Negara Islam Indonesia (NII) dan dedengkot Al Zaytun.
Dalam berbagai kesempatan, Ken Setiawan berani membongkar rahasia terdalam Panji Gumilang.
Terutama setelah nama Panji Gumilang kembali mencuat ke permukaan usai video viral shalat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun beberapa waktu lalu.
Satu per satu kontroversi Panji Gumilang dan Al Zaytun mulai muncul ke permukaan dan hingga kini masih menjadi perdebatan di publik.
Ditambah lagi pengakuan Ken Setiawan yang mengungkap apa yang pernah ia rasakan selama masih menjadi pengikut Panji Gumilang.
Seperti dilansir tvOnenews.com dari tayangan acara Catatan Demokrasi, berikut penuturan Ken Setiawan soal fakta mencengangkan di Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang.
Ken Setiawan mengungkapkan bahwa santri di Al Zaytun dibedakan dan mendapat perlakuan khusus yang berbeda.
"Santri yang NII dan non NII memang dibedakan," ungkap Ken Setiawan.
Kemudian yang tak kalah mencengangkan adalah pengalaman Ken Setiawan yang mengaku pernah mengantarkan santri Al Zaytun untuk dugem di sebuah tempat pelacuran terbesar di Indramayu.
"Saya sendiri saksi hidup, saya pernah mengantarkan 16 santri dugem di tempat pelacuran terbesar di Indramayu," ujar Ken Setiawan.
Tentunya ini menjadi fakta yang sangat mengejutkan karena tak sepantasnya seorang santri melakukan hal tersebut.
"Bisa jadi itu oknum anak-anak nakal tapi itu fakta dan terjadi," tegas Ken Setiawan.
Selain itu, Ken Setiawan juga menyebutkan bahwa ada prinsip yang ditanamkan oleh Panji Gumilang kepada para santrinya.
"Di NII sendiri memang teorinya itu Panji Gumilang tidak mengatakan silakan merampok silakan mencuri," jelas Ken Setiawan.
Sementara harta orang-orang yang tidak berbaiat kepada NII disebut boleh untuk dicuri.
"Tapi mengatakan bahwa harta orang di luar kelompok, termasuk orang tua yang belum berbaiat itu kafir semua, dicuri semua," ungkap Ken Setiawan.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more