“Walaupun, pada masa itu, sempat terbengkalai sholat saya. Sebagai wujud pemikiran kritis saya, acara tazkiyah saya sampai menanyakan ‘ada mukena gak?’ dan ditunjukkan mukena yang sudah kumal,” bebernya.
Dari kejadia itu, Leny Siregar menduga, bahwa mukena itu jarang digunakan untuk melaksanakan sholat.
“Berarti, di situ mukenanya nggak biasa dipakai kan, satu soal sholat, tetapi saya tetap menjalankan. Walaupun, sepanjang masa itu benar-benar ada keganjilan dalam hati saya ‘kenapa sih hanya beberapa menit saja kok dinafikan, kenapa diabaikan’,” cerita Leny Siregar.
Kemudian, ia pun menyinggung soal hal tersebut. Namun, ia katakan, dirinya malah mendapatkan tepisan, dengan dalil dan ayat Al Quran.
“Mereka bilang sholat itu dalam bentuk tilawah dan maliyah. Tilawah itu perekrutan dan maliyah itu untuk menarik infaq. Kemudian, ya kedua mengenai puasa, ini juga jam imsaknya sempat ada fase sampai pukul 6 pagi. Saya juga rancu di sini, tetapi selalu disampaikan ayat-ayat ketika saya bertanya,” jelasnya.
- Soal Adzan di Ponpes Al Zaytun
Load more