Irman juga melihat turunnya indeks demokrasi di Indonesia, menurut laporan yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) pada awal Februari 2023, menyebut indeks demokrasi Indonesia jika sebelumnya pada posisi di peringkat 52 turun ke 54.
Penilaian ini didasarkan pada kategori proses pemilu dan pluralisme, kebebasan sipil, fungsi pemerintah, partisipasi politik, dan budaya politik.
“Saya kira dari aspek-aspek ini parpol menjadi faktor penting juga dalam penilain,” ungkap Irman.
Untuk itulah, Irman menyarankan agar parpol terus berbenah diri. Sehingga, kata Irman, parpol bisa menjadi cerminan pelaksanaan demokrasi yang sehat
Irman tidak sependapat dengan Bambang Soesatyo yang menyebut negara Indonesia adalah milik pimpinan parpol, dan rakyat hanya memilih apa yang sudah ditentukan parpol. “Saya kira konsep bernegara kita tidak seperti itu. Rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi, bukan pimpinan parpol,” kata Irman Gusman.
Dijelaskannya, ketika rakyat sudah memberikan mandatnya melalui proses pemilu, bukan berarti pimpinan parpol bisa berbuat semau mereka sendiri. Sebab parpol hanyalah menjalankan apa yang menjadi kehendak rakyat. “Apapun yang dilakukan pimpinan parpol harus sesuai dengan kehendak rakyat, bukan rakyat yang harus mengikuti kehendak pimpinan parpol,” ungkap tokoh masyarakat Sumatera Barat ini.
Indonesia memilih jalan demokrasi sebagai jalan untuk berbangsa dan bernegara. Pilihan ini sudah tepat, karena demokrasi menjadikan rakyat sebagai pemegang utama kedaulatan, yaitu dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.
Load more