“Dalam kondisi dorman, bakteri ini tidak berkembang, tidak bergerak, tidak bermetabolisme, tidak menambah jumlahnya,” tambahnya.
Sementara itu, terkait penyebab munculnya penyakit yang dapat mengancam nyawa manusia jika tertular. Lulusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknik Pertanian IPB ini mengungkapkan, jika penyakit antraks adalah penyakit akibat infeksi bakteri Bacillus anthracis. Ia dapat menginfeksi banyak mamalia dengan kerentanan yang beragam.
“Umumnya, Herbivor seperti sapi, kambing, Kerbau dan herbovora lainya, menjadi hewan paling rentan terinfeksi antraks. Sementara, jenis Karnivor seperti anjing dan kucing) lebih tahan,” lanjutnya.
Dalam tubuh herbivor, lanjutnya, antraks menjadi aktif dan mengeluarkan toksin. Toksin ini akan membuat hewan herbivora mati setelah beberapa jam terinfeksi sebelum sempat diobati.
Meski penyakit antraks sangat berbahaya, Dian menghimbau agar masyarakat tidak khawatir secara berlebihan, sebab penularan yang terjadi adalah zoonosis yaitu dari hewan ke manusia.
“Penularan dari manusia ke manusia sampai saat ini belum ada laporan satupun, sementara, penularan ke hewan terjadi saat hewan herbivora mengkonsumsi rumput yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi spora antrax ini. Sedangkan penularan dari hewan ke manusia terjadi di saat manusia kontak langsung dgn hewan terinfeksi,” Jelasnya.
Oleh kerananya, masyarakat dihimbau untuk mulai mengenali ciri-ciri hewan yang terjangkit antraks agar tak lagi memakan korban jiwa.
Load more