Sehingga luka tersebut muncul bukanlah karena hasil penganiayaan, melainkan karena proses saat autopsi dan pasca autopsi.
“itu memang luka pas autopsi atau pasca autopsi, karena ada tindakan untuk mengambil peluru yang di dalam tubuh tindakan untuk memasukkan selang formalin karena jenazah Mau dibawa keluar Pulau harus diawetkan,” ujarnya.
Ketika proses autopsi, sempat beredar kabar kalau beberapa organ tubuh dari Brigadir J berada tidak pada tempat yang semestinya.
Salah satunya adalah saat ditemukan otak Brigadir J yang justru terletak di dalam perut Brigadir J.
Untuk itu, Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F., mengklarifikasi info yang beredar.
Load more