Indramayu, tvOnenews - Di tengah Ponpes Al Zaytun menjadi pusat perhatian publik dan baru-baru ini juga PPATK blokir rekening ponpes itu. Ternyata, kondisi di kawasan Ponpes Al Zaytun masih ada kawat berduri yang membentang di tepi jalan persis depan gerbang masuk pondok pesantren Al Zaytun, Kecamatan gantar, Kabupaten Indramayu, Rabu (12/7/2023).
Bahkan dari pantauan tvOnenews, terlihat petugas keamanan pondok pun tampak bersiaga di pintu masuk pondok pimpinan Panji Gumilang tersebut.
Di sisi lain, saat ini masih terlhat santri beraktivitas, meskipun kisruh Ponpes Al Zaytun memasuki babak baru. Di mana para santri kini akan dialihkan ke Kementerian Agama serta rekening ponpes resmi diblokir PPATK.
Tak hanya itu saja, dari pantauan tvOnenews juga terlihat saat ini, aktivitas Ponpes Al Zaytun kembali normal. Baik karyawan ponpes maupun para pekerja mulai beraktivitas kembali.
Sebelumnya diberitakan, Terungkap pula, fakta-fakta kekayaan Panji Gumilang, yang dibeberkan Menko Polhukam, Mahfud MD dan Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim.
Satu di antara kekayaan yang dibongkar Lucky Hakim adalah kapal-kapal besar milik Dedengkot Al Zaytun, Panji Gumilang. Dia katakan, bahwa dirinya melihat kapal-kapal besar yang jaraknya tak jauh dari Al-Zaytun.
"Jadi memang ini kaya banget, luar biasa banyak duit gitu dan ini uang dari mana? kan gua bukan PPATK, gua cuma nanya," jelasnya di Kanal Youtube UYA Kuya TV.
Diketahui, ternyata tak hanya memiliki kapal besar tradisional saja, di dalam Komplek Al Zaytun juga ada pusat pembuatan kapal tradisional.
Dock atau Galanga kapal itu berada di bibir pantai utara dan di dalamnya terdapat dua kapal besar milik Panji Gumilang, bahkan terlihat juga di sekitar sepi dan hanya terdapat beberapa pekerja kebersihan dan penjaga.
Dari pantauan tvOnenews, dua kapal dengan berat empat ratus delapan puluh gross ton tersebut, dibuat selama satu tahun setengah sebelum akhirnya disegel pemerintah pada oktober tahun lalu.
Menurut penjaga, kapal besar dengan tinggi tujuh meter, lebar empat belas meter dan panjang empat puluh delapan meter tersebut akan digunakan untuk menjaring ikan guna memenuhi kebutuhan santri Al Zaytun.
Menurut penjaga, kapal besar dengan tinggi tujuh meter, lebar empat belas meter dan panjang empat puluh delapan meter tersebut akan digunakan untuk menjaring ikan guna memenuhi kebutuhan santri Al Zaytun.
Namun, sejak tahun lalu, proses pengerjaan terhenti setelah dilakukan penyegelan oleh pemerintah.
"Kalau kita beras sudah engga beli, kemudian lauk pauk seperti, daging sayur sayuran engga beli, sekarang tinggal ikan yang masih beli, kandang ayam kita punya sendiri, entar yang di karyawan santri, ini juga yang mengerjakan separuh dari santri, satu kapal 480 GT, " jelas Penjaga Pusat Pembuatan Kapal Al Zaytun, Abdul Qodir.
Tak hanya itu saja, Menko Polhukam, Mahfud MD sebutkan Panji Gumilang memiliki 367 rekening. Bahkan saat ini, Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir 145 rekening, yang terkait dengan Dedengkot Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
Mahfud mengungkapkan bahwa PPATK menemukan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam rekening Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun.
"Kami telah membekukan 145 rekening dari 367 rekening yang diduga menurut PPATK mempunyai kaitan dengan pondok atau kegiatan Al Zaytun, kegiatan Panji Gumilang," kata Mahfud.
Mahfud mengaku telah melaporkan dugaan TPPU serta pembekuan ratusan rekening terkait Ponpes Al Zaytun itu kepada Bareskrim Polri. (roo/aag)
Load more