tvOnenews.com - Seakan tak ada habisnya membahas persoalan tentang ponpes Al-Zaytun dan Panji Gumilang yang kerap menuai polemik soal agama Islam.
Belakangan ramai soal Panji Gumilang menafsirkan al-quran terkait perempuan, yang menyatakan bahwa perempuan tidak usah dinikahi.
Sosok ini Bilang Panji Gumilang Menafsirkan Al-quran Pakai Nafsu: Masa Katanya Perempuan Tak Usah Dinikahi tapi Boleh di...Source: YouTube tvOneNews
Salah satunya adalah M. Najih Arromadloni yang menyampaikan bahwa pernyataan Panji Gumilang berbahaya bagi umat karena membawa kesesatan dan salah tafsir.
Dilansir Sabtu (15/07/2023) dari tayangan YouTube tvOneNews dengan judul "Ada Pelecehan? Mantan Orang Dalam Bongkar Borok Panji Gumilang dan Al Zaytun | tvOne," yang diunggah pada 4 Juli 2023.
"Menafsirkan al-quran itu tidak bisa sembarangan karena ada kaidah-kaidah tafsirnya. Namanya ada disiplin ilmu sendiri namanya ulumul quran atau ulumu tafsir. Jadi menafsirkan al-quran itu, pertama, harus melihat ayat yang lain. Kedua harus melihat hadist," ujar M. Najih Arromadloni.
Menurut M. Najih Arromadloni, Nabi Muhammad SAW sudah memberikan ancaman terhadap orang yang menafsirkan al-quran dengan nafsunya.
Nabi mengatakan, "Siapa yang berbicara al-quran dengan nafsunya, maka tempatnya adalah di neraka,".
Menurutnya, persoalan tentang tafsir adalah sesuatu yang lebih luas bukan hanya soal kalamullah. Dalam hal lain, Panji Gumilang senang menafsirkan al-quran dengan nafsu.
"Ini kita bicara soal konterks yang lebih luas, bukan hanya soal kalamullah. Dalam hal-hal yang lain, Panji ini senang sekali menafsirkan al-quran dengan nafsunya," ujar pria yang kerap disapa Gus Najih.
Salah satu contoh pernyataan Panji Gumilang yang menyesatkan yaitu saat menafsirkan bahwa seorang wanita tidak harus dinikahi, melainkan yang terpenting adalah digauli dengan baik.
Panji Gumilang mengatakan bahwa ayat tersebut berasal dari al-quran, namun ayat tersebut diberlakukan untuk pasangan suami istri yang menikah secara sah.
Gus Najih juga menambahkan bahwa apakah boleh seorang Panji Gumilang menafsirkan al-quran seenaknya, hal ini yang kemudian akan diputuskan pemerintah melalui pengadilan.
Namun yang terpenting menurut Gus Najih adalah tanggung jawab untuk menyelamatkan umat dari kesesatan yang salah satunya berasal dari pendapat-pendapat Panji Gumilang.
"Tugas kita sebagai intelektual ini kan punya tanggung jawab untuk menyelamatkan umat. Jangan sampai umat itu tersesatkan oleh pendapat-pendapat Panji Gumilang yang dipropagandakan melalui pendapat yang disampaikan ke publik," pungkas M. Najih Arromadloni.
Gus Najih juga menambahkan bahwa akan percuma jika hal tersebut ditutup-tutupi, karena semua informasi sudah dipropagandakan dan diketahui oleh publik terkait pernyataan Panji Gumilang yang menyesatkan.
"Sempat disampaikan dari atas komando bahwa memang banyak doktrin-doktrin yang salah, kemudian ada pemerasan, ada penindasan disana. Anak-anak ibu merasakan hal itu?," tanya Maria Assegaf, presenter tvOne.
Leny Siregar menyampaikan bahwa dan membenarkan pernyataan Panji Gumilang yang tergolong nyeleh. Pendapat itu ia kemukakan karena dirinya adalah eks wali santri, orang dalam atau eks NII KW9.
"Saya menyangkal apa yang seperti disampaikan pak Sudirman Abbas, dia menyangkal kan. Saya sebagai saksinya, saya sebagai korbannya," tegas Leny Siregar.
Leny Siregar menyampaikan bahwa ia masuk dalam ponpes Al-Zaytun pada Januari tahun 2000 sampai dengan awal 2021.
"Jadi 21 tahun ya pak Sudirman Abbas ya, dan ini tidak boleh disangkal. Panji tidak pernah mengaku sebagai imam kepada saya, ya jelas. Tapi saya melalui tahapan ulil amri saya mengetahui, bahwa dialah imam NII," terang Leny Siregar.
Leny juga menyampaikan bahwa apa yang ia alami saat berada disana bahwa tidak mungkin program (NII) tersebut dimasuki oleh orang luar.
"Progam jamas (NII) itu hanya dimasuki oleh orang dalam, karena melaui koordinator-koordinator, dan undangan dari pusat," ujar Leny Siregar.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more