"Tapi ke Pak Hendro sendiri sepanjang sepengetahuan saya dari data-data yang saya miliki, Pak Hendro kemudian terputus dengan Panji Gumilang. Makanya kalau ada media kemarin menulis di situ ada gedung namanya Hendropriyono ya nggak ada itu," tegasnya.
ISlah mengatakan kalau Panji Gumilang masih berhubungan dengan mantan-mantan Jenderal yang dulu melakukan penggalangan untuknya dan saat ini masih berkecimpung di dunia politik.
"Tapi dengan mantan-mantan Jenderal yang dulu melakukan penggalangan dan masih bergerak pada tataran politik masih, saya meyakini itu masih ada hubungannya," ungkap Islah.
"Kemudian menjadi persoalan baru, ketika operasi intelijen itu selesai Panji Gumilang ini menjadi liar. Ini baik secara ideologi, saat dia kehilangan tambang uangnya sehingga kemudian apa dia membuat satu kegiatan tahunan yang namanya satu muharram itu," jelasnya.
Islah mengatakan kalau kegiatan satu Muharram yang setiap tahun dilakukan di Ponpes Al Zaytun adalah untuk menggalang dana dari para anggota NII karena aliran dana dari pemerintah sudah tidak mengalir ke Al Zaytun.
"Ini adalah bagian dari upaya tetap menghidupkan tambang uang itu sementara tambang uang yang dari pihak pemerintah ini kan udah seret," tutupnya. (akg)
Load more