LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kolase Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang
Sumber :
  • Kolase tvOneNews.com

Nama AM Hendropriyono Dicolek Lagi, Katanya Eks Kepala BIN itu Sudah Sama Sekali Tak Ada Hubungan dengan Al Zaytun

Polemik yang menerpa Pondok Pesantren Al Zaytun dan juga pimpinannya yakni Panji Gumilang semakin hari semakin memanas imbas kontroversi yang terjadi didalamnya

Senin, 17 Juli 2023 - 18:12 WIB

tvOnenews.com - Polemik yang menerpa Pondok Pesantren Al Zaytun dan juga pimpinannya yakni Panji Gumilang semakin hari semakin memanas imbas dari segala kontroversi yang terjadi didalamnya.

Serangkaian kontroversi terkait ajaran keagamaan yang terjadi di dalam Pondok Pesantren Al Zaytun saat ini tengah mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia. 

Berbagai ajaran yang dilakukan di dalam Ponpes pimpinan dari Panji Gumilang itu dianggap menyimpang dan tidak sesuai dengan syariat Islam.

Baca Juga :

Mulai dari situ, satu persatu kontroversi terkait cara beribadah yang terjadi di Al Zaytun mulai muncul ke permukaan.

Bahkan saat ini Ponpes Al Zaytun mulai dikaitkan dengan organisasi Negara Islam Indonesia atau NII KW9.

Bahkan saat ini nama dari sejumlah tokoh penting di Indonesia mulai terseret dalam kasus yang menimpa Ponpes Al Zaytun.

Beberapa diantaranya ada nama mantan Pangdam Moeldoko dan juga mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono.

Kedua nama tersebut dianggap memiliki keterkaitan dengan Panji Gumilang serta Pondok Pesantren yang dipimpinnya, Ponpes Al Zaytun.

Namun dalam sebuah kesempatan saat diundang ke acara diskusi Indonesia Lawyers Clud yang tayang di kanal Youtube tvOne, Direktur Jaringan Moderat Indonesia yakni Islah Bahrawi membantah kabar tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Islah Bahrawi mengatakan kalau saat ini hubungan antara A.M. Hendropriyono atau BIN dengan Panji Gumilang dan Al Zaytun sudah terputus.

Dirinya mengatakan kalau A.M. Hendropriyono dan BIN sempat memiliki hubungan dengan PAnji Gumilang dan Al Zaytun di era Presiden Megawati.

"Ketika pada zaman Presiden Megawati dan Kepala BIN nya Pak Hendro, dia ditugaskan untuk menggalang. Lalu digalang lah Panji Gumilang dan berhasil. Nah, kemudian Panji Gumilang meminta untuk membuat satu epicentrum upaya penggalangan ini dan dibuatlah Ma'had Al Zaytun," ungkap Islah.

"Di sini ada figur Panji Gumilang yang bermain dua muka, satu sisi dia digalang oleh pemerintah lewat operasinya BIN, pada sisi yang lain dia masih punya berbagai kelompok-kelompok yang masih terus bergerak dengan NII," sambungnya.

Pembangunan Ponpes Al Zaytun sendiri dikatakan sebagai sebuah cita-cita teokrasi Panji Gumilang membangun ibukota negara (NII) sebagai episentrum.

Islah mengatakan ketika penggalangan dana yang dilakukan lewat operasi pemerintah sudah tidak berlanjut, dikatakan kalau Panji Gumilang pun akhirnya menggaet sejumlah tokoh politis yang dulu ikut menggalang Al Zaytun, namun tidak dengan A.M. Hendropriyono.

"Ketika operasi ini selesai lalu dana dari pemerintah dan juga dari operasi intelijen itu tidak berlanjut, Pak Hendro sudah selesai sebagai kepala BIN dan pak Hendro juga tidak menjadi politisi selesailah semua persoalannya," ungkapnya. 

"Dana-dana yang biasa menjadi tambang uang itu tidak mengalir lagi, lalu kemudian Panji Gumilang membuat patron-patron baru di pemerintahan, mantan-mantan Jenderal yang dulu menggalang dia dan beberapa yang masih sibuk berpolitik," lanjutnya.

Islah menerangkan kalau hubungan antara Panji Gumilang dan A.M. Hendropriyono sudah terputus sejak operasi intelijen BIN berakhir.

"Tapi ke Pak Hendro sendiri sepanjang sepengetahuan saya dari data-data yang saya miliki, Pak Hendro kemudian terputus dengan Panji Gumilang. Makanya kalau ada media kemarin menulis di situ ada gedung namanya Hendropriyono ya nggak ada itu," tegasnya.

ISlah mengatakan kalau Panji Gumilang masih berhubungan dengan mantan-mantan Jenderal yang dulu melakukan penggalangan untuknya dan saat ini masih berkecimpung di dunia politik.

"Tapi dengan mantan-mantan Jenderal yang dulu melakukan penggalangan dan masih bergerak pada tataran politik masih, saya meyakini itu masih ada hubungannya," ungkap Islah.

"Kemudian menjadi persoalan baru, ketika operasi intelijen itu selesai Panji Gumilang ini menjadi liar. Ini baik secara ideologi, saat dia kehilangan tambang uangnya sehingga kemudian apa dia membuat satu kegiatan tahunan yang namanya satu muharram itu," jelasnya.

Islah mengatakan kalau kegiatan satu Muharram yang setiap tahun dilakukan di Ponpes Al Zaytun adalah untuk menggalang dana dari para anggota NII karena aliran dana dari pemerintah sudah tidak mengalir ke Al Zaytun.

"Ini adalah bagian dari upaya tetap menghidupkan tambang uang itu sementara tambang uang yang dari pihak pemerintah ini kan udah seret," tutupnya. (akg)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Buya Yahya Tegaskan Hukumnya Ucapkan Bismillah di Kamar Mandi, Ternyata dalam Islam Jadi ...

Buya Yahya Tegaskan Hukumnya Ucapkan Bismillah di Kamar Mandi, Ternyata dalam Islam Jadi ...

Bahkan dalam Islam itu penting dan sangat dianjurkan. Dalam praktiknya, sering lupa ucap Bismillah tidak pada tempatnya. Buya Yahya menjelaskan di Kamar Mandi..
Betapa Jujurnya Ibunda Pratama Arhan, Begini Respon Sang Ibu saat Bintang Timnas Indonesia itu Perkenalkan Azizah Salsha

Betapa Jujurnya Ibunda Pratama Arhan, Begini Respon Sang Ibu saat Bintang Timnas Indonesia itu Perkenalkan Azizah Salsha

Ibunda Pratama Arhan, Surati atau yang kerap disapa Mak Ti mengungkapkan bagaimana momen saat pertama kali putranya memperkenalkan sosok Azizah Salsha kepadanya
Kadin Harapkan Kebijakan Pengupahan Harus Berorientasi Pada Ekonomi

Kadin Harapkan Kebijakan Pengupahan Harus Berorientasi Pada Ekonomi

Kebijakan pengupahan menurut Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Saleh Husin harus berorientasi pada perekonomian masyarakat saat ini.
Kadin Harapkan Kebijakan Pengupahan Harus Berorientasi Pada Ekonomi

Kadin Harapkan Kebijakan Pengupahan Harus Berorientasi Pada Ekonomi

Kebijakan pengupahan menurut Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Saleh Husin harus berorientasi pada perekonomian masyarakat saat ini.
Mengenal Oleksandr Usyk, Si Raja Tinju Dunia yang Dulunya Hidup Miskin dan Nyaris Jadi Atlet Sepak Bola

Mengenal Oleksandr Usyk, Si Raja Tinju Dunia yang Dulunya Hidup Miskin dan Nyaris Jadi Atlet Sepak Bola

Menilik profil dan latar belakang Oleksandr Usyk, raja tinju kelas berat tak terbantahkan yang dulu hidup dalam kemiskinan dan nyaris menjadi atlet sepak bola.
Soal Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung, Jampidum Hentikan Kasusnya Lewat RJ: Damai Antara Ibu dan Anak

Soal Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung, Jampidum Hentikan Kasusnya Lewat RJ: Damai Antara Ibu dan Anak

Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung (Kejagung) menghentikan perkara seorang anak yang mencuri perhiasan milik ibu kandungnya di Sumatera Utara (Sumut) lewat keadilan restoratif​ (RJ)​​​​​​.
Trending
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini seret keponakan Megawati Soekarnoputri, Alwin Jabarti Kiemas. Ini profilnya!
Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat Sebut itu hukumnya ini. Doa iftitah juga mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat. Simak penjelasannya....
Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Berikut 3 artikel bola terpopuler di tvOnenews.com pada Senin (25/11/2024). Kabar seputar pemain Timnas Indonesia masih menjadi yang paling banyak diminati.
Bawa-bawa Erick Thohir Media Malaysia Soroti Timnas Indonesia yang Tak Turunkan Kekuatan Penuh di Piala AFF 2024

Bawa-bawa Erick Thohir Media Malaysia Soroti Timnas Indonesia yang Tak Turunkan Kekuatan Penuh di Piala AFF 2024

Sejumlah pemain top mulai dari Maarten Paes, Calvin Verdonk hingga Jay Idzes tidak dipanggil pelatih Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia
Pengakuan Jujur Kevin Diks soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Denmark, Akui sampai Harus Dicegat 40-50 Orang Tiap Pindah Tempat 

Pengakuan Jujur Kevin Diks soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Denmark, Akui sampai Harus Dicegat 40-50 Orang Tiap Pindah Tempat 

Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks memberikan pengakuan jujur tentang suporter Garuda yang selalu mengelu-elukan namanya kepada media Denmark.
Selengkapnya
Viral