Tana Toraja, Sulsel - Dianggap meresahkan pengunjung, portal menuju objek wisata Religi Patung Yesus di Buntu Burake, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, dibongkar paksa Satpol PP Menggunakan Linggis, Sabtu (13/11/2021).
Dengan dikawal personel TNI dan Polri, Satpol PP Pemkab Tana Toraja, membongkar paksa portal yang sejak beberapa hari terakhir ini viral di media sosial. Sebab warga mengharuskan pengunjung naik ojek ke lokasi Patung Yesus dan meninggalkan kendaraan di luar palang.
Walau sempat terjadi ketegangan akibat mendapat penolakan dari warga dan tokoh masyarakat, Satpol PP Pemkab Tana Toraja yang didukung personel TNI dan Polri, akhirnya berhasil membongkar portal yang digembok, setelah melakukan pendekatan persuasif dengan beberapa tokoh masyarakat.
Namun saat portal usai dibongkar dan hendak dipindahkan ke lokasi yang lebih dekat dengan Patung Yesus, sejumlah wargapun kembali tersulut emosi, sehingga membuat situasi di wilayah tersebut menjadi tegang.
Melihat kondisi yang kurang kondusif, Satpol PP Pemkab Tana Toraja membatalkan niatnya untuk memindahkan portal. Mereka kemudian mengangkutnya menggunakan mobil truk ke temapt lain dengan pengawalan ketat pihak keamanan.
Kepala Bagian Perundang-Undangan Satpol PP Pemkab Tana Toraja, Agustinus yang memimpin pembongkaran portal mengatakan bahwa, palang dibuka atas persetujuan masyarakat agar kendaraan pengunjung bisa langsung ke objek wisata.
“Palang kita buka atas persetujuan masyarakat agar kendaraan pengunjung bisa langsung ke objek wisata," ujarnya.
Lebih Lanjut Agustinus menegaskan bahwa pembongkaran dilakukan akibat adanya isu negatif di media sosial.
“Pembongkaran dilakukan akibat adanya berita di media sosial yang tidak jelas, dan menuding warga melakukan pemalakan, padahal warga di Burake ini bekerja hanya untuk menopang hidup," ungkap Agustinus.
Sementara, Yunus Sapangan Ketua RT setempat yang juga berada di lokasi saat dikonfirmasi mengatakan, warga dari empat lingkungan meminta bertemu langsung dengan bupati untuk membahas beberapa poin yang menjadi tuntutan warga.
“Tuntutan kami, adalah pengakuan lahan, pemberdayaan masyarakat, serta pembagian hasil ke empat lingkungan yang ada di Burake" kata Yunus tegas. (Joni Banne Tonapa/act)
Load more