Jakarta, tvOnenews.com - Tak hanya kader senior PDIP, Effendi Simbolon saja yang dipanggil PDIP setelah beredar isu mendukung Prabowo Subianto menjadi Capres 2024. Kini giliran Budiman Sudjatmiko yang akan dipanggil PDIP setelah bertemu dengan Ketum Gerindra Selasa (18/7/2023) malam lalu.
Diketahui, Budiman tiba di rumah Prabowo pukul 18.56 WIB memakai setelan batik hitam dan oranye. Dia langsung disambut oleh Prabowo dan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. Budiman mengaku kunjungannya ke Prabowo untuk membahas isu terkini.
"Jadi kita mau diskusi saja dengan Pak Prabowo," kata dia di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam.
Dia melanjutkan pertemuannya dengan tokoh politik bukan yang pertama. Dia mengatakan pernah bertemu dan berdiskusi dengan Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan hingga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Budiman lalu memuji Prabowo sebagai tokoh yang nasionalis sehingga pemikiran-pemikirannya menyangkut isu nasional menarik untuk digali.
"Sosok nasionalis yang menurut saya pikiran-pikiran menarik untuk kita diskusikan, untuk kita gali," pungkasnya.
- PDIP Panggil Budiman Sudjatmiko
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko untuk melakukan klarifikasi terkait kunjungannya ke kediaman bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Pasti kami panggil. Semua diperlakukan sama,” ujar Komarudin di Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Komarudin merujuk pada pemanggilan klarifikasi terhadap politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang dilakukan oleh partai pada Senin (10/7/2023).
Saat itu, PDI Perjuangan meminta klarifikasi terhadap Effendi terkait pernyataannya yang seolah-olah memberikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres dalam acara Rakernas Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI), beberapa waktu lalu.
“Sama juga dengan Budiman Sudjatmiko. Tidak akan dibedakan walau Budiman menyatakan, “Wah, ini saya tidak mewakili partai, (tetapi) mewakili pribadi”,” kata Komarudin.
Ia menegaskan bahwa bagi politikus PDI Perjuangan, pribadi mereka merupakan pribadi yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan.
“Dan semua yang ber-KTA PDI Perjuangan itu terikat oleh aturan partai, bukan bebas sebebas seperti masyarakat biasa yang bukan berorganisasi,” tuturnya melanjutkan.
Oleh karena itu, PDIP akan memanggil Budiman untuk melakukan klarifikasi. Meskipun demikian, Komaruddin enggan berspekulasi terkait motif Budiman menemui Prabowo, termasuk isu kekecewaan mantan aktivis Prodem itu yang tidak mendapatkan posisi strategis di pemerintahan.
“Saya tidak terlalu percaya orang sekelas Budiman, hanya urusan kecil begitu menjadi kecewa. Itu terlalu kecil urusannya,” tutur Komarudin. (aag)
Load more