Alhasil usai setahun menunggu, Hanim mendapat kesempatan menjual ginjalnya kepada seseorang di Kamboja dengan bantuan broker atau perantara sindikat tersebut.
Dari hasil penjualan ginjal di Kamboja itu pun dirinya mendapati keuntungan pundi-pundi rupiah.
"Setelah saya gagal disana, kemudian saya menunggu di rumahnya broker itu dengan dalih saya ngomong ke istri kerja proyek. Setelah satu tahun saya menunggu di situ sekitaran 2019 bulan Juli, saya berangkat ke Kamboja dengan brokernya. Waktu itu 2019 dibayar Rp120 juta," pungkasnya. (raa/muu)
Load more