Sikka, tvOnenews - Musim Kemarau tiba, warga dua Kecamatan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk di konsumsi.
Memenuhi kebutuhan air bersih untuk minum dan memasak, setiap pagi dan petang, warga selalu mendatangi kubangan air di dusun tanah ngaku yang dekat dengan sungai Kaliwajo.
Pemandangan antrian warga dengan membawa jerigen berukuran 5 liter pun menjadi pemandangan setiap hari. Secara bergantian masing-masing dari mereka menggayung air yang keluar dari sumber mata air yang hanya dibatasi dinding beton.
"Setiap hari kami ambil air di sini. Tidak hanya kami warga kecamatan mego, namun warga desa tetangga kecamatan paga pun datang ambil air di sini," ungkap Idelfonsa, salah satu warga desa Bhera di lokasi pengambilan air, Senin (24/7/2023).
Fonsa menambahkan, kesulitan air bersih terjadi sudah sejak puluhan tahun silam, padahal wilayah sekitarnya merupakan wilayah dengan potensi air yang cukup berlimpah. Namun jaringan air bersih yang dibangun tidak bermanfaat bagi warga.
"Kesulitan air bersih ini sudah sejak tahun 1987. Dan sumber air ini menjadi andalan kami untuk masak dan minum. Sementara mandi kami gunakan air sungai," kisahnya.
Hal senada pun diungkapkan Veronika Risti, salah satu warga Desa Wolorega, Kecamatan Paga, terpaksa menggunakan air kubangan lantaran jaringan air bersih yang dibangun pemerintah Desa rusah dan belum diperbaiki.
"Di desa kami, ada jaringan air bersih, namun rusak pak. Makanya kami ambil air di sini," tegas Veronika.
Veronika dan warga lainnya berharap agar pemerintah Desa maupun pemerintah kabupaten bisa segera membangun atau memperbaiki jaringan air bersih yang ada agar warga tidak lagi kesulitan mencari air bersih yang layak untuk dikonsumsi. (ofk/mii)
Load more