Jakarta, tvOnenews.com - Sebagian lembaga survei mengeluarkan hasil research-nya tentang elektabilitas Capres di Indonesia. Satu di antaranya, Survei Utting Research yang menyatakan posisi Anies Baswedan paling bawah.
Sementara posisi Capres dari PDIP, Ganjar Pranowo semakin di atas angin atau di peringkat pertama elektabilitasnya. Sedangkan, Ketum Gerindra, Prabowo Subianto berada di tengah-tengah.
Seperti yang dinyatakan Survei Utting Research, sebuah lembaga survei yang berbasis di Australia menemukan data, pertama, pertarungan kandidat calon presiden (capres) dalam pemilu presiden di antara ketiga capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan masih ketat.
Kedua, dalam survei juga menemukan suara pemilih masih rentan berubah. Dalam survei tersebut, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 34 persen, disusul Prabowo Subianto sebesar 33 persen dan Anies Baswedan 27 persen.
Sebanyak 3 persen responden menjawab rahasia dan atau belum memutuskan, sementara 3 persen lainnya tidak menjawab.
Menyikapi hasil tersebut, Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra sangat menyambut baik hasil survei ini.
Hal ini lantaran katanya, peluang menang Mas Anies Baswedan masih besar. Pertarungan antar ketiga capres ini memang masih terbuka.
"Masih bergantian satu sama lain, siapa yang di pertama, kedua, dan ketiga. Selisih pun tidak jauh berbeda. Kekuatan ketiga capres ini relatif sama," ujar Herzaky Mahendra Putra.
"Yang membedakan, sosok cawapres-nya. Pertama, apakah bisa mengisi ruang kosong, menarik ceruk pemilih yang tidak bisa diraih oleh capres," sambungnya menjelaskan.
Ada segmen anak muda, misalnya, ia katakan, mendominasi pemilih kita di 2024, yang jumlahnya mencapai hampir 60 persen total pemilih. Cawapres mana yang bisa membuat para pemilih muda dan pemula ini merapat ke kubunya.
"Kedua, apakah keberadaan cawapresnya bisa memperkuat konsolidasi mesin pemenangan? Bukan kekuatan ilusi, melainkan kekuatan nyata. Ada strukturnya, ada komandonya. Terbukti gerak nyatanya," ujar Herzaky Mahendra Putra.
Kemenangan tidak bisa diraih dari mimpi dan persepsi belaka. Kerja-kerja lapangan dari mesin pemenangan ini menjadi penting.
Ketiga, ia sebutkan, soliditas dari koalisi. Makin solid, semua bergerak ke arah yang sama, untuk pemenangan capres-cawapres sebagai dwi tunggal, bukan pemenangan pribadi, ataupun pemenangan partai politik tertentu saja, maka makin besar peluangnya paslonnya terpilih.
Inilah yang membuat kami semakin yakin, dengan Koalisi Perubahan. Semua parpol setara dan sejajar. Maunya capres dan cawapres kita menang.
"Maunya seluruh parpol anggota koalisi menang di parlemen. Bukan maunya partai masing-masing saja yang menang. Soliditas ini bisa menjadi kunci kemenangan perubahan," jelas " ujar Herzaky Mahendra Putra.
Seperti yang disampaikan oleh Mas AHY, Ketum kami, jalan sejarah perubahan dan perbaikan terbentang lebar, untuk kami perjuangkan. Untuk Indonesia yang lebih baik. (aag)
Load more