Jakarta, tvOnenews.com - Polemik pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden RI Joko Widodo menuai tanggapan pro kontra dari banyak pihak. Tak terkecuali dari Pengamat Komunikasi Politik, Fernado Emas.
Direktur Rumah Politik Indonesia itu menilai bahwa pernyataan dosen Universitas Indonesia itu sengaja dilontarkan untuk membuat suasana bangsa ini menjadi gaduh.
"Jangan-jangan pernyataan tersebut sengaja dilontarkan agar memancing kegaduhan supaya tercipta chaos seperti yang diinginkan oleh sekelompok orang," kata Fernando kepada tvonenews.com, Selasa (1/8/2023).
Fernando menyayangkan pernyataan kritik Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi dengan kalimat kotor dan kasar. Pasalnya, Rocky dikenal sebagai akademisi dan tokoh intelektual publik.
"Sangat disayangkan pernyataan Rocky Gerung yang menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kata-kata yang tidak pantas. Sebagai orang yang menganggap dirinya sebagai orang terdidik, tentu akan melakukan kritik terhadap Jokowi dengan kata-kata yang patut dan pantas," tutur Fernando.
Dia pun mendukung agar Rocky Gerung segera dilakukan proses hukum.
"Sebaiknya pihak Kepolisian segera melalukan pemeriksaan terhadap Rocky Gerung dan memproses secara hukum karena pernyataannya tersebut sudah membuat kegaduhan," ujarnya.
Sebab, menurut dia, pernyataan tersebut sangat berpotensi membuat konflik antara pendukung Jokowi dengan kelompok yang mendukung pernyataan Rocky.
"Apalagi pernyataan Rocky Gerung sudah sangat merendahkan dan menghina martabat Kepala Negara. Kalau terjadi pembiaran oleh pihak kepolisian maka akan sangat mungkin terjadi penghinaan yang berulang oleh Rocky Gerung ataupun pihak lain dengan dalih mengkritisi atas nama demokrasi," jelas Fernando.
"Sebagai kaum terdidik seharusnya tetap menjunjung tinggi adab dan etika dalam melakukan kritik terhadap siapapun termasuk kepada Jokowi yang melekat sebagai Kepala Pemerintahan dan sebagai Kepala Negara," pungkasnya.
Seperti diketahui, tengah ramai di jagat media sosial terkait video yang beredar menampilkan Rocky Gerung mengkritik kebijakan Jokowi dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Rocky yang tak setuju dengan IKN lantas menyebut Jokowi 'bajingan tolol'.
Pernyataan kontroversial itu disampaikan Rocky Gerung di dalam acara buruh di Bekasi.
Video tersebut memuat orasi atau pidato Rocky yang dinilai menghina Jokowi. Video tersebut memaut logo SPSI atau Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Potongan video itu viral di media sosial. Begini cuplikan kalimat Rocky yang viral lewat potongan video yang beredar di media sosial, kata-kata kasar kami sensor:
Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.
Itu b* yang t*. Kalau dia b* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b* t* itu sekaligus b* yang pengecut. Ajaib, b* tapi pengecut.
Belakangan terkahir, Rocky Gerung resmi dipolisikan oleh Relawan Indonesia Bersaru ke Polda Metro Jaya buntut dugaan penghinaan terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Laporan tersebut resmi teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/POLDA METRO JAYA pada Senin (31/7/2023).
Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan mengatakan, menurutnya dugaan penghinaan Rocky Gerung disampaikan melalui akun channel Youtube Refly Harun. (rpi/aag)
Load more