Pacitan, Jawa Timur - Puluhan rumah warga Desa Tanjungpuro, Kecamatan Ngadirojo terancam terkena erosi. Hal itu disebabkan aliran banjir sungai Lorok yang tidak terkendali dan membuat aliran sungai bergeser.
Sekretaris Desa Tanjungpuro Iswahyudi mengatakan, sedikitnya sudah ada 30 rumah warganya terancam rusak akibat erosi sungai. Sebab semakin hari, aliran sungai semakin mendekat ke kawasan permukiman. Sebagian rumah warga pondasinya bahkan sudah ada yang tergerus hingga nyaris roboh.
"Warga berharap secepatnya ada penanganan, kalau tidak rumah warga kami akan tergerus ke sungai. Sudah ada 7 rumah yang pondasinya tergerus 1 rumah diantaranya telah roboh,” terang Yudi.
Ditambahkannya, erosi Sungai Lorok yang berdampak terhadap warga Desa Tanjungpuro ini terjadi sejak 2 tahun lalu. Selain itu lahan warga yang dulunya sawah juga digerus air.
“Untuk lahan pertanian sudah banyak yang rusak bahkan hilang. Yang paling kami takutkan adalah rumah wargat terkena abrasi semakin terancam,” ujarnya
Sementara itu, untuk mengatasi ancaman erosi Sungai lorok perlu adanya normalisasi. Namun normalisasi belum dapat dilakukan, karena belum adanya biaya normalisasi yang dianggarkan.
Saat ini BPBD Pacitan bersama warga melakukan kerja bhakti membuat tanggul penahan dari bambu agar aliran air yang mengarah ke pemukiman penduduk tidak langsung memghantam pemukiman.
"Untuk teknis penanggulangan kami minta dukungan penganggaran. soal abrasi ini ada solusinya bersifat sementara dengan membuat tanggul. Sehingga warga bisa tenang tanpa perlu khawatir pemukiman tergerus air sungai,” kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo.
Normalisasi akan dilakukan berikutnya, hal itu karena terbatasnya anggaran daerah. Sebab diperlukan beberapa kajian teknis, sebab normalisasi sungai lorok ini diperkirakan memakan biaya besar. Jangka panjang, Pemerintah Daerah akan menyampaikan usulannya kepada Balai Besar Wilayah Sungai BBWS Solo Jawa Tengah. (Agus Wibowo/rey)
Load more