Jakarta, tvonenews.com - Muhammad Naufal Zidan (MNZ) (19) Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI) ditemukan tewas di kamar indekosnya sendiri, Rabu (2/8/2023).
Zidan dibunuh dengan cara ditikam oleh seniornya di Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia UI, yakni Altafasalya Ardnika Basya (23), saat main ke indekosnya.
Saat ini, pihak polisi sedang membongkar bukti-bukti aksi keji tersebut. Bahkan baru-baru ini diungkap rekaman CCTV soal detik-detik Altaf memasuki kosan Zidan, sebelum menghabisi juniornya itu.
Dari pantuan tvOnenews, terlihat di tayangan video CCTV, Zidan bersamaan dengan Altaf masuk ke gerbang indekosnya di Jalan Plakalai Raya, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat pada Rabu (2/8/2023) sekira pukul 16.28 WIB.
Adapun video ini diposting akun Instagram @fakta.indo. Dalam postingannya disebut video yang diposting adalah video detik-detik keduanya tiba di kos-kosan.
Tayangan itu sebelum MNZ dihabisi, kemudian jasadnya korban disimpan oleh pelaku Altafasalya di plastik sampah di kolong kasur.
"Video detik-detik sebelum mahasiswa UI bunuh adik kelasnya dan simpan jasad korban di plastik sampah di kolong kasur," demikian seperti dikutip, Senin (7/8/2023).
Dalam video yang diposting, tampak korban datang dengan menggendong ransel serta membawa almamater berwarna kuning khas mahasiswa UI dan file kertas. Korban nampak memakai kupluk serta kacamata. Zidan yang masuk pertama dan membuka gerbang.
Sementara itu, pelaku masuk belakangan. Nampak yang bersangkutan sempat diajak keluar lagi setelah berbincang dengan korban. Namun, tidak diketahui apa maksud pelaku keluar lagi. Setelahnya, pelaku kembali masuk dan pergi ke dalam, sementara itu, korban menutup pintu baru bertolak.
Sebelumnya diberitakan, Altafasalya Ardnika Basya (23), pelaku pembunuhan MNZ (19) mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) mengaku menyesali perbuatannya.
Dia meminta maaf atas tindakannya yang menghabisi nyawa juniornya di kampus. Perbuatan itu dilakukan karena dia terlilit utang dan mengalami kerugian investasi crypto.
“Pisau sudah saya sediakan saat dia pulang dari kampungnya ke kosan. Saya memiliki utang Rp 15 juta kepada teman-teman dan pinjol, kerugian (crypto) mencapai Rp 80 juta,” kata Altaf di Polres Depok, Sabtu, 5 Agustus 2023.
Altaf, sapaan akrabnya menyampaikan permintaan maaf pada orang tua korban. Dia mengaku sangat menyesali perbuatannya.
“Saya meminta maaf, saya kakak tingkat dari almarhum ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak, keluarga dan kerabat, teman, pihak-pihak yang dirugikan serta semua pihak yang sudah saya kecewakan,” ungkapnya tertunduk. (rpi/aag)
Load more