Dia menyayangkan ada seorang jenderal yang tega melakukan hal tersebut.
Padahal, kata Hinca, Moeldoko seharusnya bisa belajar dari banyak Purnawirawan (Purn) TNI yang berjuang dan bergerilya secara konstitusional pada sebuah partai politik (parpol).
"Entah itu untuk bergabung pada parpol tertentu atau membuat parpol sendiri. Shame on you, Pak," kata dia.
Hinca menjelaskan semua polemik ini bermula pada Februari 2021 dimana saat itu Demokrat telah menerima sinyal bahwa akan ada tragedi politik yang melibatkan beberapa orang penting, salah satunya Moeldoko.
"Ketua Umum kami, Mas AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono akhirnya mengirimkan surat kepada Istana untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi Presiden atas adanya gerakan tersebut, namun sangat disayangkan, Istana tidak merespons sama sekali," ucap dia.
Ketua DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (ant)
Tak ada responsnya dari Istana membuat Demokrat mengendus adanya upaya politik kotor.
Load more