Jember, Jawa Timur - Seekor ular tambang dengan panjang kurang lebih 20 cm memasuki rumah warga di Jalan Karimata Kavling 01, Lingkungan Gumuk Kerang, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari. Walau gigitannya tidak berbisa. kehadiran ular itu meresahkan warga. Sebab sudah dua kali binatang melata tersebut masuk ke rumah penduduk.
"Ular Tambang dengan panjang kurang lebih 20 sentimeter itu tadi bersembunyi di dalam pipa paralon tempat pembuangan air dari dalam rumah. Kami terima laporan dan langsung melakukan proses evakuasi," kata Koordinator Tim Damkar dan Penyelamatan Mako Pemkab Jember Ferdy Fernandho usai melakukan proses evakuasi, Rabu (17/11/2021) siang.
"Diduga ular itu merayap dari dahan pohon itu dan masuk dalam rumah," sambungnya.
Proses evakuasi itu berlangsung cepat hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 menit.
"Tadi cara mengeluarkan ular dari dalam (pipa) paralon dengan disiram air, dan ularnya keluar. Langsung kami tangkap dan diamankan oleh petugas. Ular tambang ini sudah kedua kalinya masuk di rumah warga ini. Diduga karena sekarang masuk musim penghujan," kata Ferdy.
Terkait kejadian ular masuk rumah ini, lanjut Ferdy, diduga karena beberapa hari belakangan curah hujan tinggi di wilayah Jember.
"Jadi banyak telur ular yang menetas saat curah hujan tinggi ini. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Menjelang bulan November dan Desember. Laporan ular masuk rumah mengalami peningkatan," katanya.
"Selain itu, memasuki bulan penghujan untuk evakuasi ular selama seminggu bisa 2-3 laporan. Untuk bulan ini masih 2 kali laporan, mungkin masih awal bulan," sambungnya.
Sebagai langkah antisipasi, katanya, warga diimbau untuk rajin kerja bakti wilayah.
"Karena ular suka dengan tempat lembab dan rimbun. Juga untuk di sekitar jendela atau pintu, jika dirasa ada ular yang sering lewat, untuk diberi kapur barus, atau bau-bauan yang menyengat. Ular tidak takut dengan garam dan salah kaprah masyarakat yang memberikan garam itu," bebernya.
Ferdy juga menambahkan, untuk ular tambang yang masuk dalam rumah warga itu bisa akibat gigitannya tidak berbahaya bagi manusia.
"Tapi berbahaya bagi anak kecil. Rumah yang kemasukan ular ini sudah kedua kalinya, beberapa bulan yang lalu. Dengan hal ini kami imbau masyarakat untuk lebih hati-hati dan waspada," tandasnya.
Terpisah pemilik rumah Eva Kurniasari membenarkan adanya ular yang masuk ke dalam rumahnya.
"Ini sudah kedua kalinya. Dulu yang pertama masuk di dalam rumah. Sekarang ada di dalam pipa paralon," kata Eva.
Untuk upaya antisipasi rumahnya tidak kemasukan ular sudah dilakukan oleh Eva.
"Kami sudah bersih-bersih di rumah. Tapi mungkin karena lokasi rumah dekat tegalan (pematang sawah) juga ada pohon besar. Mungkin itu yang menyebabkan ada ular. Tapi nanti kami akan berkoordinasi dengan warga sekitar untuk giat kerja bakti lagi," pungkasnya. (Sinto Sofiadin/act)
Load more