Banyuwangi, tvOnenews.com – Penangkapan oknum pegawai KAI yang diduga terlibat ISIS dibenarkan oleh pihak KAI. Direktur utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo menegaskan oknum pegawai yang diamankan Densus 88 bertugas sebagai juru langsir di Stasiun Jakarta Kota.
Oknum pegawai ini bergabung dengan PT KAI sejak tahun 2016. Sejak bertugas, oknum berinisial DE ini hanya bertugas di Daop 1 Jakarta.
“Yang bersangkutan adalah juru langsir di Stasiun Jakarta Kota. Selanjutnya, kami siap menyerahkan ke proses hukum,” kata Didiek usai membuka kegiatan Innovation and Improvement Award KAI 2023 di Banyuwangi, Selasa (15/8) siang.
Pihaknya mengaku kaget dengan kejadian ini. Padahal, sejak tahun 2016, KAI sudah bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Kerjasama ini juga diperbaharui tahun 2021 di Stasiun Bandung. Bahkan, pihaknya mengajak BNPT melakukan safari ke setiap Daop dan Divre untuk mencegah masuknya paham terorisme dan radikalisme.
“Sebenarnya, pencegahan sudah kami lakukan maksimal. Tapi, ada oknum juru langsir yang terlibat terorisme,” tegasnya.
Terkait kejadian ini, pihaknya menginstruksikan ke jajaran Daop 1 Jakarta melakukan pengawasan ketat seluruh karyawan. Terutama, mengawasi lingkaran atau jaringan dari oknum yang diamankan Densus 88.
“Kami sudah tegaskan ke Daop 1 untuk melihat bawahannya langsung. Terutama circlenya,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Komisaris Utama PT KAI Said Aqil Siroj meminta oknum pegawai yang terlibat terorisme dilakukan pemecatan. Sebab, menjadi virus membahayakan bagi negara.
“Jadi, tidak hanya dipecat. Tapi, proses hukum juga wajib,” tegasnya di Banyuwangi.
Densus 88 Antiteror mengamankan pegawai KAI berinisial DE, Senin (14/8) malam. Pria ini diduga terlibat dalam jaringan ISIS. Dia diamankan di rumahnya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya Bekasi Utara. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi penangkapan. (hoa/gol)
Load more