Solo, Jawa Tengah - Polres Surakarta menggelar rekontruksi meninggalnya mahasiswa UNS Gilang Endi Saputra saat mengikuti diklatsar Menwa UNS di Stadion Manahan Solo, Kamis (18/11). Sebanyak 69 adegan diperagakan dalam rekontruksi tersebut. Dari awal kegiatan hingga meninggalnya Gilang Endi Saputra.
Dalam rekontruksi terlihat adegan penamparan dan pemukul dengan senjata replika oleh dua orang tersangka. Tersangka NFM tidak mengakui melakukan pemukulan dengan replika senjata dan menolak memperagakannya.
Akhirnya adegan tersebut dilakukan oleh pemeran pengganti dari Polres Surakarta. Sementara tersangka FPJ memperagakan adegan pemukulan menggunakan gulungan matras ke kepala korban.
Kasat Reskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika, mengatakan rekonstruksi sudah selesai dilaksanakan terdiri dari 69 adegan .Untuk memperjelas suatu peristiwa, untuk membantu dari Jaksa Penuntut Umum melihat peristiwanya seperti apa ini sudah digambarkan melalui rekonstruksi.
Mengenai penolakan tersangka yang tidak mengakui pemukulan terhadap korban dengan menggunakan senjata replika. Kasat reskrim mengatakan tidak masalah yang penting saksi dan bukti yang berbicara.
"Namanya tersangka menyangkal tidak masalah yang jelas saksi dan bukti nanti akan bicara di pengadilan, " kata Djohan.
Sementara kuasa hukum kedua tersangka Darius mengatakan setelah rekontruksi berpikir dan bersepakat anak-anak resimen mahasiswa tidak ada kesengajaan. Semua adalah kehendak Allah.
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya mas Gilang dan dia pahlawan bagi orang tuanya yang TNI yang rela berkorban untuk bangsa dan negara" ungkap Darius
"Nasionalisme mas Gilang kita acungi jempol . Resimen mahasiswa adalah wujud dari pelaksanaan dari cinta berbangsa dan bernegara. Pengorbanan Mas Gilang kita hargai kita hormati. Namun penegakan hukum untuk apa yang terjadi akan kita tegakkan, " jelasnya. (Efendi Rois/Buz)
Load more