Dia menegaskan bahwa sejak awal mula pendirian negara Indonesia melibatkan banyak tokoh dari berbagai suku. Mereka bersusah payah menyatukan masing-maisng pemikiran yang berbeda untuk tetap menjadi satu Indonesia.
"Dari sabang sampai merauke, dari miangas sampai pulau rote, melepaskan sekat-sekat premordialistik untuk perjuangan Indonesia merdeka. Apakah mereka sejak awal sudah mempunyai tujuan dan pemahaman yang sama? tentu tidak," tegas dia.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat agar saling menghormati perbedaan keyakinan dan kepercayaan antara sesama masyarakat Indonesia. Sejatinya, Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
"Semua mempunyai pemikiran masing-masing. Namun demi berdirinya negara Indonesia, semua akhirnya melebur, menyatu, menata dan menyatukan niat untuk satu tujuan satu nama Indonesia," tutup dia. (rpi/aag)
Load more