Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimuljono mengajak Stockholm International Water Institute (SIWI) berperan aktif dalam forum terbesar di bidang sumber daya air, World Water Forum ke-10 yang akan dilaksanakan di Bali, Indonesia, pada 2024.
“Pemerintah Indonesia ingin SIWI bisa berpartisipasi dalam World Water Forum ke-10. Tidak hanya sebagai peserta biasa, tetapi berperan aktif dalam working group dan sebagai exhibitor pada Fair and Expo,” kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Sambungnya menjelaskan, kinerja SIWI dalam mendukung program WASH (Water, Sanitation and Hygiene) dari UNICEF melalui program-program capacity building dan proyek-proyek di bidang air dan sanitasi sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
“Saya rasa ini sesuai dengan kebutuhan kita, karena Indonesia hingga 2024 akan menyelesaikan target Sustainable Development Goals (SDG) untuk 100 persen akses air bersih dan 90 persen akses sanitasi pada 2030, termasuk layanan air bersih perpipaan. Sehingga, SIWI dapat membantu dengan keahlian dan pengalamannya,” ujar Basuki Hadimuljono.
Selain itu, Menteri PUPR mengajak SIWI untuk mengembangkan kantor perwakilannya ke berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara. Terlebih saat ini SIWI telah memiliki kantor perwakilan di Aman, Yordania, dan Pretoria, Afrika Selatan.
“Selamat dan sukses untuk SIWI atas penyelenggaraan World Water Week 2023. Dan kami berharap, jika ingin melebarkan perwakilan regional di Asia Tenggara, SIWI bisa fokus pada isu climate change adaptation sehingga dapat diimplementasikan dengan program dan proyek nyata pada negara-negara sekitar,” beber Basuki.
Sementara itu, Executive Director SIWI Karin Gardes mengatakan, SIWI memiliki program Stockholm Water Prize untuk memberikan penghargaan atas praktik-praktik nyata yang berhasil di bidang pengelolaan air.
“Program yang ditawarkan adalah expertise and governance di bidang pengelolaan air. Dan lebih banyak berfokus pada infrastruktur dan teknologi untuk penanganan krisis air. Selain itu, air harus ditangani secara transparan dan transboundary. SIWI juga memiliki mekanisme untuk menghubungkan crosscutting issue seperti isu pencemaran, sosial dan lain-lain,” imbuh Karin. (ant/aag)
Load more