"Kutipan dari teman:
Di grup 9 x banyak yang anaknya masuk ITB taun ini oskmnya beberapa issue.
-waktu solat Magrib gak cukup
-qusioner dan sponsor dipertanyakan jenis kelamin ada pilihan non biner
-Di rundown ada orasi pelangi," tulisnya.
Tak hanya itu saja, dia juga menerangkan bawah seusai banyaknya protes ada permintaan maaf atas waktu sholat Magrib. Kemudian dia jelaskan, pernyataan gender di google form jadi free text dan orasi gak pake tulisan pelangi.
Menanggapi hal tersebut, pihak kampus merespons begini melalui Kepala Biro dan Humas ITB Bandung, Naomi Haswanti. Dia mengatakan pihaknya akan mendalami beredar Informasi tersebut.
Bahkan Naomi katakan, pihak ITB sering melakukan penyulihan melalui materi-materi yang disampaikan di kelas.
"Kegiatan terakhir yang kami lakukan adalah Penyambutan Mahasiswa Baru ITB sebanyak 5000an orang S1 di Jatinangor dan sekitar 2500an mahasiswa pasca di Sabuga ITB. Semua acara disusun baik," ungkapnya. (cep/aag)
Load more