Gunungkidul, DIY - Belasan kambing milik warga Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, ditemukan mati di dalam kandang. Di beberapa bagian tubuh hewan ternak ini ditemukan luka-luka bekas serangan binatang buas yang diduga adalah anjing liar.
"Memang setiap tahun sering terjadi serangan, tapi biasanya di musim kemarau. Tidak tahu kok ini musim penghujan masih menyerang," terang Supriyadi, Jumat (19/11/2021).
"Sepekan terakhir ini, kami mencatat serangan binatang buas terhadap kambing sudah terjadi 3 kali. Dan yang terakhir terjadi Kamis malam (18/11/2021), "lanjut Supriyadi lagi.
Serangan pada Kamis malam terjadi di Padukuhan Widoro, dengan jumlah 7 kambing mati, yang berasal dari dua kandang berbeda yaitu milik Jarwo Utomo dan Sulastri.
Supriyadi juga menyebut, sebelumnya kejadian serupa juga pernah terjadi, masing-masing di Padukuhan Gobar dan Blumbang, masing masing milik Kamidi, Heru, dan Wasri.
"Dari dua padukuhan tersebut setidaknya ada 11 kambing yang mati, jadi total sudah ada 18 kambing dalam sepekan ini," imbuhnya.
Serangan ini hampir tiap tahun terjadi, dan kandang yang jadi sasaran adalah kandang yang terletak jauh dari pemukiman warga, sehingga minim pengawasan. Namun untuk kejadian terakhir agak berbeda, karena yang diserang adalah kambing-kambing yang kandangnya dekat dari pemukiman.
"Untuk peristiwa terakhir dua kandang tersebut berada di dekat pemukiman warga," terangnya.
"Kambing yang mati itu hanya digigit sebagian tubuhnya, terutama kaki atau paha bagian belakang, tidak dimangsa semua, atau dibawa pergi keluar kandang," terang Jarwo Utomo, salah satu pemilik kambing.
Menurut Jarwo dan beberapa penduduk setempat, serangan binatang buas ini terjadi pada malam hari, namun anehnya tidak terdengar kegaduhan dari kambing yang diserang.
"Warga Padukuhan Blumbang, pernah menangkap seekor anjing liar berukuran besar, jadi kemungkinan kawanan anjing liar itulah yang menyerang kambing-kambing kami," lanjutnya.
"Ada warga kami juga pernah melihat empat ekor anjing di dalam kandang yang kosong, masing masing berwarna merah, hitam, putih dan trotol," ujar Heru, warga yang lain.
Untuk antisipasi kejadian ini, pihak kalurahan juga sudah menghimbau kepada warga masyarakat agar memindahkan kandang ke dekat pemukiman sehingga pengawasan lebih maksimal, dan juga memperkuat dan membuat pagar yang rapat di kandang, agar binatang buas tidak mudah untuk menerobos masuk
"Kejadian ini juga sudah kami laporkan ke dinas berwenang, semoga segera ada tindak lanjut" pungkas Lurah Giripurwo. (Lucas Didit/Buz)
Load more