Jakarta, tvOnenews.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta bertemu dengan sejumlah asosiasi pengusaha di Indonesia terkait sosialisasi persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada September 2023 nanti.
Namun, Heru memastikan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas terkait kebijakan work from home (WFH) guna mengurangi kemacetan saat pihak delegasi wara-wiri di jalanan ibu kota.
"Enggak, untuk mengimbau mereka mengatur sendiri dalam rangka kesiapan KTT ASEAN. Kemarin enggak disebut. Kemarin kan pertemuannya pertemuan untuk buka tutup jalur, bukan work from home," kata Heru saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Karena akan dilakukan sejumlah penutupan jalan atau rekayasa lalu lintas saat delegasi melintasi kawasan tertentu sehingga Heru rasa hal ini perlu dibicarakan dengan pihak swasta.
"Jadi pertemuan kemarin tolong disampaikan ini ada jalur-jalur yang 29 titik untuk buka tutup. Sehingga, tidak nyaman nanti bagi warga yang akan melakukan aktivitas pada tanggal 4 sampai 7 September," tandas dia.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ini merupakan panggilan dari negara untuk berkolaborasi memeriahkannya.
Sementara di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sendiri sudah menerapkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Namun, pihak swasta tak kunjung memberi respons adanya imbauan Heru untuk melakukan WFH.
“Ini panggilan negara bagi kita semuanya, pengorbanan. Kalau dibilang untung atau enggaknya ya silakan. Yang mau untung silakan, yang mau mengorbankan diri demi NKRI ya kita apresiasi,” ujarnya saat rapat kerja di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Namun, Heru menegaskan bahwa tidak ada insentif bagi pihak swasta yang ingin turut serta mendukung perhelatan KTT ASEAN dengan menerapkan kebijakan WFH.
“Bagi yang mau WFH enggak ada insentif apa-apa. Panggilan ya karena kesatuan Republik Indonesia, merah putih. Itulah panggilannya,” tutur dia.
“Ini panggilan jiwa, bagi kita, yang balas Gusti Allah,” sambung Heru. (agr/nsi)
Load more