Pacitan, Jawa Timur - Banjir yang mengakibatkan erosi sungai di Desa Sambong Kecamatan Pacitan semakin parah. Setidaknya ada 45 Kepala Keluarga (KK) atau warga satu RT di Desa setempat terancam kehilangan rumah.
Kepala Desa Sambong Agus Rianto mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Kendati demikian pihaknya tidak dapat berbuat banyak, hingga saat ini telah terdapat puluhan rumah terancam, sedangkan 5 rumah tidak berani ditempati penghuninya atau dalam kondisi tertentu dikosongkan.
“Saya sangat berharap adanya penanganan terkait erosi yang terjadi," kata Agus saat mengunjungi beberapa warga yang rumahnya terancam hilang tergerus erosi sungai.
Kepala Desa menyampaikan, jika tidak segera dilakukan penanganan maka seluruh warga RT 01/RW 01 yang berjumlah 45 kepala keluarga dengan penduduk sebanyak 135 jiwa terancam akibat erosi. Sebab keberadaan permukiman wilayah itu berada tepat disisi sungai, dan hanya berjarak 2 meter. Sementara itu, kondisi tebing sungai berupa tanah labil sangat mudah tergerus saat sungai sedang banjir.
“Setidaknya hal ini menjadi perhatian dengan sungguh-sungguh,” sambungnya
Kerusakan yang terjadi akibat erosi sungai memang cukup parah. Kawasan yang terancam setidaknya mencapai jarak 10 meter ke arah pemukiman padat penduduk. Sementara sebagian wilayah ini berupa sawah dan lahan pekarangan.
Kondisi itu membuat warga merasa sangat was-was. Rasa takut semakin meningkat manakala sedang terjadi hujan deras. Tidak hanya itu, warga mengaku tidak dapat tidur jika terjadi hujan lebat di waktu malam.
Sementara itu Kepolisian Resort Pacitan berencana menyiapkan sejumlah titik lokasi pengungsian dan mendirikan tenda darurat.
"Kita akan membantu warga dan mempersiapkan sedini mungkin penanganan erosi sungai dengan cara kerja bakti bersama warga memperkuat tanggul darurat. Kita juga akan menentukan titik lokasi aman untuk pengungsian serta mendirikan tenda, jika sewaktu-waktu bencana alam menerjang wilayah ini," terang Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono, saat meninjau lokasi erosi sungai Desa Sambong. (Agus Wibowo/rey)
Load more