Lamongan, tvOnenews.com - Memilukan nasib seorang santri berinisial MHK (15) di salah satu pondok pesantren, Kabupaten Lamongan, Jawa timur. Pasalnya santri tersebut tewas dengan penuh luka.
Santri yang merupakan warga Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan itu tewas pada hari Jumat (26/8/2023) dan diketahui tewas dalam keadaan tidak wajar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tewasnya seorang santri diketahui saat keluarga mengetahui informasi dari pihak sekolah. Di mana diberitahu bahwa santri yang merupakan korban dirawat di rumah sakit.
Namun setelah didatangi, keluarga kaget, karena saat mendapati korban sudah tidak bernyawa. Keluarga korban pun kemudian tidak terima dan membawa jenazah korban ke rumah sakit untuk di Autopsi.
Namun, orang tua korban menolak untuk diautopsi sehingga dilakukan pemeriksaan dengan CT scan oleh dokter spesialis forensik.
Menurut keterangan Dokter Spesialis Ahli Forensik, Juli Purwa Ningrum menjelaskan, sebelum dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal selama 24 jam, dan dari hasil CT scan beberapa tubuh korban terdapat luka lebam,
"Kami menerima sudah dalam kondisi meninggal, harus di autopsi tapi pihak keluarga tidak mau, akhirnya dilakukan ct scan, telah tubuh penuh luka," ujar Juli Saat di RSUD Soegiri Lamongan, Jumat lalu,
Sementara itu, atas kematian tidak wajar santri di salah satu pondok pesantren di Lamongan, Kasie Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro mengatakan, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman serta melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
Tak hanya itu, dia juga katakan, saat ini polisi juga masih menunggu virtual autopsi dari pihak rumah sakit untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban.
"Kita masih menunggu hasil virtual Autopsi dan penyelidikan terkait kasus kematian santri tersebut terus kita lakukan," ujar Anton saat di hubungi tvOnenews, Senin (28/8/2023). (mmr/aag)
Load more