"Harapan kita program ini bisa menjadi jawaban bagi nelayan dan ini menjadi kontribusi dari Pertamina untuk mendekatkan BBM kepada nelayan, semoga program ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ucap Alfian Nasution.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menambahkan pihaknya berkomitmen untuk menyalurkan BBM bagi nelayan dengan tepat sasaran dan tepat jumlah. Ditegaskan, pihaknya akan memastikan BBM yang disalurkan melalui SPBUN ini disalurkan secara tepat dimana pembelinya semua tercatat dalam Program Subsidi Tepat.
"Jadi ada manfaat bersama, dengan SOLUSI Nelayan, nelayan dapat mengakses BBM jauh lebih mudah dan di satu sisi Pertamina Patra Niaga juga terbantu menyalurkan BBM tepat kepada nelayan yang membutuhkan,” kata Riva Siahaan.
Menanggapi peluncuran Program SOLUSI Nelayan di wilayahnya, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq berterima kasih kepada KemenKopUKM, Kementerian BUMN, dan PT Pertamina (Persero) karena program tersebut menjadi salah satu solusi jitu untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan. Dia berharap agar SPBUN dapat dibangun lebih masif lagi di wilayahnya karena masih banyak desa-desa yang masih sulit mendapatkan BBM bersubsidi dengan harga yang normal.
"Terima kasih Pak Menteri dan Pertamina karena kami mendapat SPBUN untuk nelayan ini. Saya berharap SPBUN diperbanyak karena mayoritas penduduk kami bekerja sebagai nelayan sehingga kami sangat ingin agar kehidupan mereka bisa layak dan sejahtera," ujar Fadia.
Sementara itu salah satu anggota Koperasi Produsen Berkah Nelayan Samudra Andi Irawan bersyukur dengan kehadiran SPBUN tersebut. Menurutnya keberadaan SPBUN ini bisa membantu para nelayan untuk memangkas biaya melautnya. Sebelumnya para nelayan harus membeli BBM solar bersubsidi dengan harga Rp9.000 hingga Rp10.000 per liter kini hanya cukup Rp6.800 per liter.
"Nelayan sangat antusias sebab ini bisa memangkas biaya (produksi). Harapan kami, KemenkopUKM dan Pertamina bisa menghadirkan jumlah SPBUN hingga di tingkat kecamatan agar bisa memberbesar kuota BBM untuk nelayan," kata Andi.
Load more