“Dan nanti ujung-ujungnya, publik baru disertakan jelang pencoblosan,” sambungnya.
Dia memandang, pergerakan seru partai politik saat ini ada di klasemen tengah.
Seperti Partai Amanat Nasional (PAN) yang jungkir balik mempertahankan elektabilitasnya pasca Amien rais keluar dari partai tersebut.
“Makanya PAN konsisten mendorong Erick Thohir (ET) sebagai cawapres. Ini karena ET dianggap memiliki kedekatan dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU)," ucapnya.
Hensat kemudian menjelaskan, kepentingan utamanya adalah elektabilitas partai.
Maka kandidat capres dihitung berdasarkan coattail effect, yakni apakah partai akan mendapatkan potensi penambahan suara dari dukungan tersebut.
“Diberbagai partai koalisi saat ini juga akan ada persaingan atas elektabilitas. Misalnya persaingan merebut ceruk pemilih Islam antara PKS dan PKB di koalisi perubahan, atau di KKIR akan ada rebutan suara islam dengan PKB dan PAN,” tutupnya. (rpi)
Load more