Solo, Jawa Tengah - Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, bulan ini memperingati Milad yang ke-109. Peringatan Milad Muhammadiyah tahun ini mengusung tema, "Optimis Hadapi Pandemi Covid-19: Menebar Nilai Utama".
Perjuangan melawan pandemi ini pula yang tertuang dalam pentas teatrikal refleksi 109 tahun Muhammadiyah, yang berlangsung di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Sabtu malam (20/11/2021) kemarin.
Pertunjukan teaterikal dengan tema "Berkhidmat Sampai Akhir Hayat", ini menceritakan kisah delapan pengurus Muhammadiyah yang meninggal dunia karena Covid-19 dalam mempersiapkan Muktamar Muhammadiyah.
“Berkhidmat Sampai Akhir Hayat tema yang diambil sebagai bentuk refleksi dan kontemplasi untuk mengenang pimpinan, teman, saudara di Muhammadiyah yang telah meninggal karena Covid-19,”jelas Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, KH Tafsir.
Teatrikal dibawakan oleh santriwan dan santriwati dari SMA Trensainsce Sragen,Ponpes Manafiul Ulum Boyolali dan MBS Prambanan. Sedangkan grup musik pengiring grup Seram Bagelen pimpinan KH Dandung Danani seorang Kyai dan juga musisi.
Dalam theatrikal menggambarkan datangnya Covid 19 yang memporakporandakan kehidupan yang sebelumnya berjalan normal dan tenang. Banyak masyarakat yang terpapar Covid 19 dirawat di rumah sakit.
Bahkan ada yang tidak tertolong jiwanya. Seperti yang dialami oleh 8 pengurus Muhammadiyah disaat bekerja mempersiapkan Muktamar Muhammadiyah yang sempat tertunda selama 2 tahun akibat pandemi Covid 19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya pada pertunjukan teater tersebut mengatakan, Muhammadiyah mempunyai andil yang besar dalam membantu pemerintah dalam mengatasi Pandemi Covid-19. Tanpa kehadiran Muhammadiyah pemerintah akan lebih lama dalam mengatasi pandemi.
"Sumbangsih infrastruktur, pengalaman, pengetahuan, dari struktural maupun kultural Muhammadiyah jadi suplai energi yang luar biasa. Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur kita telah dikumpulkan di gerbong ini, " kata Ganjar.
"Kita optimalkan Seluruh daya dan upaya untuk berjuang dijalan kemanusiaan kita bareng-bareng apapun itu demi mewujudkan cita-cita kemakmuran republik ini," lanjutnya
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan, bahwa, Muhammadiyah, Jawa Tengah bersama seluruh kekuatan masyarakat dan pemerintah Jawa Tengah, akan terus menggelorakan semangat optimisme baik dalam menghadapi Covid 19 maupun dalam berperan memajukan masyarakat dan umat serta bangsa.
"Muhammadiyah Jawa Tengah, terus meningkatkan ikhtiar dalam menjalankan program-program dan dakwah unggulan. Yaitu dakwah yang mencerdaskan, dakwah yang mencerahkan, dakwah yang hadirkan Islam sebagai panduan kehidupan baik bagi masyarakat luas, "kata Haedar.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Ia mengatakan pandemi Covid-19 merupakan ujian dari Allah yang harus dihadapi dengan sabar. Dengan ikhtiar bersama menghadapinya, cobaan ini pasti akan berlalu.
"Dua tahun dalam Pandemi Covid-19 adalah berat, tapi optimis musibah sebagai ujian agar kita dekat dengan Allah dan lebih berkualitas, " Jelas Mu'ti.
Selama pandemi, imbuh Mu'ti, Muhammadiyah sebagai organisasi yang tangguh akan terus memberikan potensinya untuk membantu sesama demi kesejahteraan umat. Dana yang dikeluarkan lebih dari satu Trilyun rupiah dan relawan yang dikerahkan lebih dari 27 riburibu.
Mu'ti sangat menyayangkan dimasa pandemi ini ada yang tega mengambil keuntungan dari kesusahan masyarakat yang sedang mengalami pandemi Covid-19.
Di akhir acara dilakukan Coundown Muktamar Muhammadiyah dan Asyiyah ke 48 yang diselenggarakan di Surakarta pada bulan November ini.
Refleksi Milad ini juga dihadiri Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka,Sekretaris Umum, Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah Marpuji Ali, dan Rektor UMS Sofyan Anif. (Efendi Rois/Buz)
Load more