Meskipun untuk sementara dapat dilakukan secara daring sampai situasi kondusif.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi, UPTD PPA Kota Batam telah melakukan pendampingan kepada anak yang terdampak dan UPTD PPA Prov. Kepri berkoordinasi dengan UPTD PPA Kota Batam untuk mengawal proses penanganan kasusnya.
“Informasi sementara yang kami peroleh dari daerah, terdapat 11 anak yang sempat dilarikan ke RSUD Batam karena mengalami perih di mata, pusing, lemas dan sesak nafas karena terkena gas air mata,” katanya.
“Semoga akar masalahnya dapat diselesaikan dengan baik dan anak-anak tetap dapat dipenuhi hak kesehatan, hak belajar dan berada dalam lingkungan yang aman dari segala bentuk kekerasan,” lanjut Nahar.
Lebih jauh, dia berharap, Pemerintah Kota Batam dengan dibantu stakeholder terkait, selain menemukan akar permasalahannya juga dapat melakukan pencegahan konflik.
"Agar tidak terulang dengan cara memelihara kondisi damai dalam masyarakat, mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai,” tandasnya.
“Meredam potensi konflik serta upaya-upaya pemulihan pascakonflik terhadap para korban khususnya anak-anak dengan mengupayakan pemulihan psikologis korban konflik," kata Nahar melanjutkan.
Load more