Seorang warga setempat berinisial M mengungkap ruko yang dijadikan studio rumah produksi film porno itu kerap melakukan aktivitas syuting di kawasan sekitar.
Menurutnya, tidak ada aktivitas syuting yang mengundang kecurigaan warga setempat dari rumah produksi film porno tersebut.
Pasalnya, warga mengaku ruko yang dijadikan sebagai lokasi pembuatan film porno itu kerap terlihat tertutup.
"Yang jelas itu (ruko) tertutup terus. Kita enggak berani masuk. Tapi mereka suka syuting nih di sini (jalan raya) tapi syutingnya biasanya sore sampai maghrib. Habis maghrib sudah bubar," katanya, Selasa (12/9/2023).
Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan keuntungan tersebut didapat para pelaku dalam setahun mengoperasikan rumah produksi film porno tersebut.
"Adapun jumlah keuntungan yang didapat tersangka kurang lebih 1 tahun beroperasi, dimulai awal 2022, sudah sekitar Rp500 juta," ujarnya, Selasa (12/9/2023). (mg11/muu)
Load more